Islamabad (ANTARA) - Sebuah ledakan akibat serangan bunuh diri terjadi di dekat sebuah kendaraan pasukan paramiliter pada Selasa (18/7) di Peshawar, ibu kota Provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang terletak di bagian barat laut Pakistan.

Ledakan tersebut melukai beberapa orang dan menewaskan pelaku penyerangan, kata kepolisian setempat.

Selain itu, seorang pelaku penyerangan lainnya juga tewas, kata seorang pejabat tinggi kepolisian.

Tehreek-e-Jihad Pakistan, sebuah kelompok jihadis yang baru dibuat, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

“Satu martir (tewas), tujuh (orang) terluka (dalam ledakan itu) tapi semuanya stabil,” kata pejabat polisi yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

Profesor Shehzad Akbar Khan, direktur medis Hayatabad Medical Complex, sebuah kompleks medis dan rumah sakit di Peshawar, mengonfirmasi bahwa pihaknya merawat dua orang yang terluka akibat insiden tersebut dan keduanya dalam kondisi stabil.

Sementara itu, sejumlah korban luka lainnya dibawa ke rumah sakit militer Pakistan, Combined Military Hospital (CMH) Peshawar, ujarnya.

Ledakan itu menghantam sebuah kendaraan milik Korps Perbatasan (Frontier Corps), kata polisi.

Korps tersebut adalah kesatuan paramiliter Pakistan yang bertugas untuk menjaga ketertiban dan mengawasi perbatasan negara tersebut dengan Afghanistan dan Iran.

Sebelumnya, militer Pakistan pada Rabu pekan lalu (12/7) menyatakan bahwa 12 anggotanya meninggal dalam dua serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok militan di Provinsi Balochistan.

Sementara itu, tujuh militan tewas dalam baku tembak yang terjadi dalam kedua penyerangan tersebut.

Tehreek-e-Jihad Pakistan telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pada Jumat (14/7), tentara Pakistan menyampaikan kekhawatiran mereka bahwa para militan tersebut telah menemukan tempat berlindung yang aman di Afghanistan dan mereka pun mengancam akan mengambil “tindakan efektif” atas tewasnya 12 personel tersebut.

Para militan yang berusaha menggulingkan pemerintah Pakistan itu telah meningkatkan serangan mereka sejak mengakhiri perjanjian gencatan senjata dengan pemerintah pada akhir 2022.

Salah satunya adalah dengan mengebom sebuah masjid di Peshawar yang menewaskan lebih dari 100 orang pada Januari 2023.

Baca juga: Kemlu: Tidak ada WNI di antara korban bom di Peshawar
Baca juga: Malaysia mengutuk keras serangan bom bunuh diri di Peshawar Pakistan

Sumber: Reuters

Penerjemah: Uyu Septiyati Liman
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023