Jakarta (ANTARA) - Juara Wimbledon Marketa Vondrousova mengatakan "tidak memaksakan diri" dalam upayanya untuk menghindari sorotan media menyusul kemenangan bersejarahnya.

Petenis Ceko berusia 24 tahun itu mengalahkan petenis Tunisia Ons Jabeur dalam dua set langsung di final, Sabtu (15/7), untuk menjadi petenis pertama dengan status non-unggulan yang merebut juara Wimbledon.

"Beberapa hari terakhir cukup sulit, seperti komidi putar," kata Vondrousova, dikutip dari AFP, Rabu.

Vondrousova, yang memenangi gelar mayor pertamanya di All-England Club setelah menjadi runner-up di French Open pada 2019 dan meraih medali perak di Olimpiade Tokyo 2020, memperkirakan sorotan media akan terus berlanjut.

"Saya tahu itu bagian dari pertandingan. Saya hanya akan mencoba untuk tetap berada di lingkaran orang-orang saya dan tidak memaksakan diri ke mana pun dan mudah-mudahan saya akan baik-baik saja," ujar Vondrousova.

Baca juga: Jabeur sebut kegagalan Wimbledon kali ini kekalahan terpahit

Vondrousova tahu bahwa petenis lain sekarang akan berusaha untuk melawannya setelah kemenangan yang membuatnya melonjak dari peringkat 42 ke peringkat 10 WTA itu.

"Saya pikir ini masalah yang bagus. Setiap orang akan berusaha menunjukkan yang terbaik melawan saya," kata Vondrousova.

"Saya memenangi gelar Grand Slam, tetapi saya harus memperhitungkan ini dan belajar untuk menerimanya."

Vondrousova sedang merencanakan perjalanan ke kota asalnya Sokolov di bagian barat Ceko, dan ingin beristirahat sampai akhir pekan, juga untuk menyelamatkan pergelangan kakinya yang sakit saat babak pertama di Wimbledon.

"Saya harus memulai latihan lagi tapi saya akan berusaha menghindari publisitas sebisa saya," ujar Vondrousova, yang berencana kembali berkompetisi di Montreal pada Agustus.

Baca juga: Alcaraz siap bela Spanyol di Hopman Cup Prancis

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023