Jakarta (ANTARA) - Meta mengumumkan perilisan model kecerdasan buatan (AI) terbarunya Llama 2 yang diklaim memiliki peningkatan performa signifikan dibandingkan generasi pendahulunya dan dapat diakses secara umum untuk kepentingan riset maupun komersial.

Llama 2 adalah generasi penerus Llama yaitu model AI yang dapat menghasilkan teks dan kode sebagai respons terhadap petunjuk, pada sistem chatbot lainnya. Tetapi Llama hanya tersedia berdasarkan permintaan karena Meta memutuskan untuk membatasi akses ke model tersebut untuk menghindari penyalahgunaan.

Menurut laporan Tech Crunch pada Rabu, Llama 2 diluncurkan sebagai model open source yang akan tersedia di sejumlah platform seperti Azure, AWS, dan Hugging Face.

Dalam pengembangan Llama2, Meta bekerja sama dengan Microsoft untuk membuatnya beroperasi secara optimal di Windows. Selain Microsoft, Meta juga menggaet Qualcomm dengan menggunakan chip Snapdragon untuk membawa Llama 2 ke perangkat ponsel dan PC.

Baca juga: Threads tembus 100 juta pengguna dalam waktu lima hari

Llama 2 akan hadir dengan dua versi yaitu Llama 2 dan Llama 2-Chat yang dirancang untuk melakukan percakapan dua arah. Llama 2 dan Llama 2-Chat dibagi lagi menjadi tiga versi dengan berbagai kecanggihan: 7 miliar parameter, 13 miliar parameter, dan 70 miliar parameter. Parameter digunakan sebagai indikator tingkat performa model AI yang dalam hal ini adalah menghasilkan teks.

Llama 2 dilatih dengan dua juta token di mana setiap token mewakili teks mentah seperti "fan", "tas", dan "tic" untuk kata "fantastic". Meskipun dengan tingkat performa yang cukup baik, Meta mengakui bahwa pengujiannya tidak menangkap setiap skenario dunia nyata dan tolok ukurnya kurang memadai dalam hal keragaman seperti bidang pengkodean dan penalaran manusia.

Baca juga: Meta blokir akses ke Threads bagi pengguna di Eropa

Meta juga mengakui bahwa, layaknya model AI lain, Llama 2 masih menghasilkan jawaban yang bias karena data pelatihan yang tidak seimbang. Contohnya, model tersebut menghasilkan jawaban dengan sebutan "he" lebih sering dibandingkan "she".

Sebagai bentuk kolaborasi dengan Microsoft, Meta menggunakan layanan Azure AI Content Safety untuk mendeteksi konten gambar maupun teks yang tidak pantas ditampilkan sehingga pengguna dapat menggunakan Llama 2 dengan lebih aman.

"Kami percaya bahwa berbagi model bahasa besar saat ini secara terbuka akan mendukung pengembangan AI generatif yang bermanfaat dan lebih aman. Kami berharap dapat melihat apa yang dibangun dunia dengan Llama 2," tulis Meta dalam sebuah unggahan blog.

Baca juga: Threads "angin segar" baru dari Meta resmi dirilis, sudah coba?

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023