PM Cameron ternyata memang tidak bisa hadir, sudah ada komunikasi resmi baik telepon secara langsung berbicara dengan Presiden dan tertulis,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan Perdana Menteri David Cameron sebagai salah satu pimpinan tak bisa hadir dalam pertemuan ketiga Panel Tingkat Tinggi (High Level Panel) untuk Agenda Pembangunan pasca MDGs di Bali pada 25 Maret mendatang.

"PM Cameron ternyata memang tidak bisa hadir, sudah ada komunikasi resmi baik telepon secara langsung berbicara dengan Presiden dan tertulis," kata Marty di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

David Cameron sendiri merupakan salah satu pimpinan panel tingkat tinggi yang menggodok program pembangunan pasca MDGs bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf.

Mereka ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon menjadi pemimpin 27 panelis dari berbagai negara dan berbagai latar belakang baik di pemerintahan, swasta dan masyarakat sipil.

Menurut Marty, penyebab ketidakhadiran Cameron tersebut karena adanya pembahasan anggaran baru di Parlemen, yang membutuhkan konsentrasi.

Namun demikian, Cameron, menurut Marty, tetap akan menyampaikan pandangannya dengan menggunakan konferensi jarak jauh melalui video (video teleconference).

Sementara itu, pertemuan HLP di Bali mendatang merupakan yang ketiga kalinya, setelah sebelumnya dilaksanakan di London, Inggris dan Monrovia, Liberia.

Pada Mei 2013, HLP diharapkan telah menyelesaikan laporannya untuk kemudian diserahkan kepada PBB. (M041/R010)

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013