Bank Sentral China diprediksi akan menahan suku bunga tenor 1 tahun di level 3,55 persen dan 4,2 persen untuk tenor 5 tahun
Jakarta (ANTARA) - Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyatakan penguatan rupiah dan mata uang Asia pada umumnya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dipengaruhi penguatan Yuan di tengah harapan dukungan pemerintah dan Bank Sentral China yang mendukung ekonomi beserta mata uang Yuan.

“Yuan menguat 0,7 persen. Bank Sentral China mendukung Yuan dengan intervensi dan penetapan nilai tukar yang lebih kuat, sedangkan (dukungan) dari pemerintah adalah dukungan pada sektor properti,” kata Lukman ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.

Senada, Analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova menganggap penguatan rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi kebijakan suku bunga China yang masih akan sesuai dengan ekspektasi pasar.

"Bank Sentral China diprediksi akan menahan suku bunga tenor 1 tahun di level 3,55 persen dan 4,2 persen untuk tenor 5 tahun,” ungkapnya.

Selain itu, penguatan rupiah dipengaruhi pula oleh sentimen ekspektasi pelaku pasar terkait periode berakhirnya kebijakan pengetatan moneter oleh The Fed.

Pada pagi tadi, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS karena pengaruh perkembangan ekspektasi bahwa Bank Sentral AS akan segera menghentikan program kenaikan suku bunga acuan untuk memerangi inflasi di AS.

Saat ini, posisi suku bunga acuan berkisar 5,00-5,25 persen.

"Kalau Juli ini (suku bunga acuan) naik 25 basis poin, jadi 5,25-5,50 persen," ujar Ariston.

Dengan tren penurunan data inflasi AS yang terus mendekati kisaran target 2 persen, ditambah sebagian data-data ekonomi AS yang lemah (berdasarkan survei CME Fedwatch Tool) sehingga dapat memicu inflasi, probabilitas Bank Sentral AS akan menahan suku bunga hingga akhir tahun meningkat sebesar 50 persen.

​​​​​​Pada penutupan perdagangan hari, rupiah mengalami penguatan sebesar 0,07 persen atau 11 poin menjadi Rp14.986 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.997 per dolar AS.

Sepanjang hari, rupiah bergerak dari Rp14.978 per dolar AS hingga Rp15.000 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah diprediksi masih berpeluang menguat pada Kamis
Baca juga: Rupiah pada Kamis pagi menguat jadi Rp14.985 per dolar AS


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023