Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Presiden bidang Sosial Angkie Yudistia meminta Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) agar informasi cuaca, iklim, gempa bumi, dan tsunami dapat lebih ramah terhadap penyandang disabilitas.  

"Hal ini menjadi penting karena data penyandang disabilitas sesuai dari BPS dan juga berdasarkan survei sosial ekonomi nasional tahun 2020 mencapai 22,9 juta, artinya sekitar 8,5 persen dari penduduk Indonesia," ujar Angkie dalam seminar "Informasi Cuaca, Iklim, Gempa Bumi, dan Tsunami Ramah Disabilitas" yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan banyak penyandang disabilitas yang masih dalam kluster pedesaan dan menempati daerah bencana.  

Ia menambahkan perlindungan dari bencana bagi penyandang disabilitas dalam penanggulangannya meliputi beberapa aspek, mulai dari sistem peringatan dini yang wajib menjaga penyandang disabilitas secara tepat waktu dan akurat hingga adanya aktivasi untuk memfasilitasi penyusunan perencanaan kesiapsiagaan di tingkat rumah tangga dan pada setiap rumah tangga dengan anggota penyandang disabilitas.  

Ia menyampaikan Presiden RI Joko Widodo telah mensahkan sebanyak tujuh Peraturan Pemerintah dan dua Peraturan Presiden tentang penyandang disabilitas. Semua peraturan itu untuk mengakomodir kebutuhan penyandang disabilitas.  

"Penyandang disabilitas harus memperoleh kesempatan yang sama luas untuk mendapatkan pendidikan yang layak, bekerja dan berkarir, berprestasi, serta akses informasi yang inklusif termasuk dalam hal mitigasi kebencanaan," tuturnya.  

Melalui seminar ini, ia berharap penyandang disabilitas dapat memberikan masukan kepada BMKG agar layanan informasi yang diberikan ramah terhadap penyandang disabilitas.

Menurutnya, itu sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2020 tentang Aksesibilitas terhadap Permukiman, Pelayanan Publik, dan Pelindungan dari Bencana bagi Penyandang Disabilitas

"Karena bagaimanapun Indonesia ini sangat rentan dengan kondisi bencana," tuturnya.  

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengakui bahwa sebelumnya belum ada informasi ramah disabilitas terkait cuaca, iklim, gempa bumi, dan tsunami.

"Nanti informasi BMKG, apapun terkait dengan cuaca, iklim, gempa, dan tsunami lebih ramah terhadap disabilitas, karena saudara-saudara kita ini kalau kita beri informasi yang benar-benar bisa dipahami juga bisa menolong diri mereka sendiri," ujarnya.

Baca juga: Angkie ajak semua pihak bersinergi tingkatkan pendidikan difabel

Baca juga: BMKG berupaya berikan layanan informasi ramah penyandang disabilitas

Baca juga: Kepala BMKG ingatkan dampak El Nino yang mulai menguat

 
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023