Jakarta (ANTARA) -
Hasil riset soal mahadata dan pemantauan media oleh PoliEco Digital Insights Institute (Pedas) menunjukkan bahwa PDI Perjuangan menjadi partai politik (parpol) dengan ekspos tertinggi.

Direktur Pedas Anthony Leong menyebutkan PDI Perjuangan masih mendominasi di urutan teratas dengan 19,63 persen, kemudian disusul Partai Gerindra dengan 13,35 persen, Partai Golkar sebesar 9,44 persen, Partai NasDem sebanyak 9,4 persen, dan Partai Demokrat 7,80 persen.

"Komparasi parpol yang menjadi top of mind adalah PDI Perjuangan di 19,63 persen," kata Anthony dalam Rilis Riset Big Data Pergerakan Suara Pemilih Kandidat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024 di Menara 9, Jakarta, Kamis.

Selanjutnya, dari hasil riset tersebut, PKS meraih 7,17 persen; PKB 7,11 persen; PPP 6,76 persen; PAN 6,69 persen; Perindo 4,9 persen; PSI 2,39 persen; PBB 1,54 persen; Partai Hanura 1,53 persen; Partai Gelora 1,44 persen; Partai Ummat 0,48 persen; Partai Garuda 0,27 persen; dan PKN 0 persen.

Baca juga: Riset: Media arus utama netral beritakan capres-cawapres

Selain itu, Anthony juga mengatakan bahwa selama periode Mei hingga Juni 2023, data terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bergerak terpantau fluktuatif dengan jumlah 1,1 juta data.

Data tersebut terdistribusi ke dalam media daring sekitar 200.839 data, Twitter sebanyak 763.032 data, YouTube sebanyak 71.708 data, Instagram sebanyak 21.708 data, dan Facebook sebanyak 3.021 data.

Menurut dia, isu utama bakal capres tertuju pada hasil survei elektabilitas.

Dia mencontohkan survei LSI Denny JA memperlihatkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menang telak dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jika Anies Baswedan,  apabila bakal capres yang usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), gagal mendapatkan tiket capres.

Baca juga: Riset CSIIS: Prabowo Subianto dominasi kandidat capres dari TNI/Polri

Kemudian, isu utama terkait cawapres tertuju pada Agus Harimurti Yudhoyono, yang dinilai cocok mendampingi Anies Baswedan, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, yang didukung PAN sebagai bakal cawapres.

Adapun PoliEco Digital Insights Institute menyelenggarakan riset terkait mahadata dan pengawasan media Pemilu 2024 dengan menggunakan Tools Menara Digital Monitoring pada periode 1 Mei-30 Juni 2023.

Riset tersebut menggunakan metode analisis data dan pendekatan ilmiah untuk menyelidiki dan menganalisis pergerakan suara pemilih. Selain itu, riset tersebut mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk survei opini publik, analisis media sosial, berita, dan artikel.

"Dengan pendekatan ini, kami berharap dapat memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang lebih baik tentang preferensi dan motivasi pemilih dalam mendukung atau menolak kandidat calon presiden dan wakil presiden," ujarnya.

Baca juga: Riset sebut isu Pemilu 2024 terbanyak diberitakan media di 2022

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023