Xiamen (ANTARA) - Gim seluler "Tower of Fantasy", yang dikembangkan oleh perusahaan film dan gim yang berbasis di Beijing, Perfect World, tahun lalu sangat populer di luar China.

Gim ini merupakan aplikasi unduhan internet gratis nomor satu di lebih dari 40 negara dan kawasan, dan masuk dalam daftar 10 gim terlaris di 30 lebih negara dan kawasan.

Konten, karakter, dan pemandangan yang ditampilkan seluruhnya berkaitan dengan kisah-kisah China.

Kesuksesan komersial seperti ini akan membawa lebih banyak peluang bagi para pemain gim di seluruh dunia untuk merasakan budaya China, kata CEO Perfect World Xiao Hong di Forum Pertukaran Internasional dan Pembelajaran Bersama Antarperadaban Internet (Forum on the International Exchanges and Mutual Learning among Internet Civilizations).

Forum tersebut merupakan bagian dari Konferensi Peradaban Internet China (China Internet Civilization Conference) 2023, yang resmi dibuka di Kota Xiamen di Provinsi Fujian, China timur, pada Selasa (18/7).

Sekitar 800 orang, termasuk pejabat pemerintah, perwakilan dari sejumlah perusahaan internet dan organisasi sosial, pakar, dan warganet, menghadiri acara yang berlangsung selama dua hari tersebut dan bertukar pandangan tentang peradaban internet.

"Sangat penting untuk mempelajari cara menggunakan internet sebagai sarana untuk mendorong pertukaran pengalaman dan pembelajaran bersama antarperadaban," kata Xiao.

"Kami berharap lebih banyak partisipan industri akan bekerja sama dengan kami untuk mempromosikan budaya China dan pertukaran budaya lintas perbatasan di dunia."

William Brown, seorang profesor asal Amerika Serikat di Universitas Xiamen, mengatakan bahwa internet telah mengubah hidup masyarakat, dan potensi terbesarnya terletak pada kemampuannya untuk membantu masyarakat menjembatani penghalang di antara masyarakat dan berbagai negara.

"Saya kerap bergurau bahwa 30 tahun yang lalu rakyat China tidak memiliki uang, dan hari ini mereka juga masih tidak memiliki uang. Itu karena kami menggunakan ponsel untuk hampir semua urusan. Saya sudah bertahun-tahun tidak menggunakan uang tunai, dan apa pun yang saya butuhkan akan dikirim ke rumah saya, seperti kisah fiksi ilmiah. Ketika saya pergi ke negara lain dan harus menggunakan uang tunai dan kartu kredit, saya merasa seperti kembali ke 20 tahun yang lalu," kata Brown.

Brown berbicara dari pengalamannya sendiri tentang dampak internet terhadap komunikasi manusia. Meskipun telah menulis lebih dari 20 buku tentang China, dia menemukan bahwa pengaruh internet jauh lebih besar daripada buku.

"Kini, saya merekam video untuk menceritakan kisah China karena China sudah mulai memahami dunia, namun dunia masih belum memahami China," katanya. "Kita rukun meski memiliki perbedaan, dan kita dapat menggunakan internet untuk membuktikan bahwa persatuan lebih baik daripada perpecahan," tuturnya lebih lanjut.

Rahman Bayramdurdyyev, seorang mahasiswa Turkmenistan di China University of Petroleum-Beijing, telah belajar di China selama 12 tahun. Dia telah menyaksikan perkembangan pesat dan menikmati keuntungan dari internet China, seperti menggunakan alat komunikasi internet yang memudahkan untuk menghubungi keluarganya selama dia tinggal di China dan melakukan dialog akademis dengan para akademisi di seluruh dunia.

"Internet tidak hanya menyediakan platform yang sangat baik bagi kami untuk memahami China, tetapi juga mengembangkan jalur yang luas bagi kita untuk menceritakan kisah mahasiswa internasional di China ke seluruh dunia dan kisah Asia Tengah ke China," kata Bayramdurdyyev.

Mahasiswa itu mengatakan bahwa perkembangan internet China menjangkau ke luar wilayah negara itu dengan berbagai inisiatif seperti Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI).

"Melalui BRI, China menargetkan untuk meningkatkan konektivitas dan infrastruktur digital di berbagai negara, mendorong kerja sama internasional, serta memperluas pengaruhnya dalam ekonomi digital global," kata

Bayramdurdyyev, seraya menambahkan bahwa seiring terus berkembangnya internet, China pasti akan tetap menjadi pemain kunci dan berkontribusi terhadap pembentukan dunia digital yang terus berkembang. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023