Jakarta (ANTARA) -
Peneliti dari University of Verona di Italia menemukan bahwa mengonsumsi ekstrak lengkap espresso dapat menghambat agregasi protein tau yang terkait dengan Alzheimer.

Dikutip dari Medical Daily, Jumat, para peneliti awalnya meneliti komposisi molekuler dari ekstrak kopi espresso dan mengidentifikasi komponen utamanya. Mereka kemudian melakukan eksperimen in vitro dan in-cell untuk mengevaluasi dampak kopi pada bagian otak.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa seluruh ekstrak kopi, kafein, dan genistein memiliki sifat biologis dalam mencegah aktivitas agregasi, kondensasi, dan pembenihan di wilayah tau yang berulang.

Baca juga: Begini kiat dokter agar seduh kopi tanpa kurangi khasiatnya

Senyawa espresso tidak hanya mencegah penumpukan tau tetapi juga mampu mengikat fibril tau yang telah dibentuk sebelumnya. Dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak espresso, dan dengan peningkatan senyawa kafein atau genistein, fibril tau menjadi lebih pendek. Efek paling dramatis ditemukan dengan penggunaan ekstrak espresso lengkap.

Pada penderita Alzheimer penumpukan fibril di otak akan mulai menunjukkan gejala seperti kehilangan ingatan, penilaian buruk, pengembaraan, dan perubahan suasana hati. Mencegah penumpukan adalah kunci untuk mengurangi risiko alzheimer.

Sementara Espresso adalah metode penyeduhan kopi yang berasal dari Italia, dengan menuangkan air matang melewati kopi yang ditumbuk halus lalu di tekan dengan alat. Ini adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia dan menjadi dasar dari banyak jenis kopi termasuk espresso martini.

Peneliti berharap penelitian ini akan membuka jalan untuk merancang senyawa bioaktif yang dapat bekerja melawan penyakit neurodegeneratif, termasuk Alzheimer.

Baca juga: Akademi barista Italia kagumi inovasi industri kopi Tanah Air

Baca juga: Benarkah kopi bermanfaat pada wanita usai melahirkan?

Baca juga: Berapa batas aman minum kopi setiap hari?

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023