Jakarta (ANTARA) - Deputi III Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Dra. Rita Endang, Apt, M.Kes menganjurkan orang tua untuk mengecek label pangan kemasan untuk anak demi menghindari risiko kontaminasi makanan yang bisa berdampak kepada kesehatan.

Rita dalam diskusi mengenai memilih makanan kemasan untuk anak yang diikuti secara daring dari Jakarta, Jumat, mengatakan orang tua perlu membiasakan diri dan keluarganya untuk melihat label kemasan dengan metode Cek KLIK, yaitu K untuk cek kemasan dengan memastikan tidak rusak atau bocor, L untuk cek label dan nama produk, I untuk cek izin edar dan K untuk cek kedaluwarsa dengan memastikan tidak melewati tanggalnya.

BPOM juga mengingatkan orang tua untuk membiasakan diri cek informasi nilai gizi untuk melihat kandungan apa saja yang ada di dalam produk tersebut serta takaran saji dalam sekali konsumsi.

“Kalau produk biasanya dalam satu makanan biasanya ada beberapa kali sajian, misal dimakan lima kali. Lalu ada tujuh jenis zat gizi yang wajib dicantumkan sebagai informasi nilai gizi yaitu energi total, lemak, protein, karbohidrat, gula, garam,” kata Rita.

Baca juga: Kiat memilih makanan kemasan bernutrisi untuk anak menurut ahli

Orang tua juga diingatkan untuk menghindari makanan kemasan yang terkontaminasi dengan bahaya biologi dan mikrobiologi agar aman dikonsumsi anak. Makanan, kata Rita, harus bersih dan bebas dari bahaya biologi dan mikrobiologi.

“Makanan yang terkontaminasi mikrobiologi akan basi dan bau dan kemasan akan rusak,” ucap Rita.

Makanan kemasan yang aman bagi anak juga harus terhindar dari bahaya kimiawi, menggunakan produk yang segar, tidak mengeluarkan warna mencolok dan tidak menggunakan bahan penguat yang berlebihan.

Untuk membantu masyarakat menemukan makanan kemasan yang sehat, BPOM sudah membuat logo Pilihan Lebih Sehat, yang bisa membantu masyarakat memilih pilihan produk yang lebih sehat dibandingkan produk sejenisnya. Salah satu syarat mencantumkan logo Pilihan Lebih Sehat adalah kadar gula di bawah 6 gram per 100 milliter untuk satu kemasan minuman.

Baca juga: Ahli ingatkan pentingnya ajarkan anak membaca label makanan kemasan

Rita menyarankan agar orang tua mulai menerapkan pola hidup sehat kepada anak-anak sejak dini dengan mengonsumsi makanan yang lebih rendah gula dan garam. Takaran yang disarankan adalah gula paling banyak empat sendok makan sehari, garam 5 gram atau satu sendok teh, serta lemak 67 gram atau 5 sendok makan.

Takaran tersebut juga termasuk dalam 10 pedoman gizi seimbang yang di antaranya mengurangi makanan manis, asin atau berlemak, olahraga, cuci tangan sebelum makan dan baca label kemasan.

“Jadi cemilannya ganti dengan buah, sayur, kemudian konsumsi garam yang juga sangat rendah," kata Rita.

Anak juga disarankan untuk tidak sering mengonsumsi makanan yang digoreng. Sebagai alternatif, rebus atau panggang makanan demi menjaga kesehatan tubuh.

Jika masyarakat menemukan makanan kemasan yang diduga tidak aman seperti tidak ada izin edar, Rita mengatakan masyarakat bisa melapor ke BPOM ke nomor 1500533 secara gratis atau mengunduh aplikasi BPOM Mobile.

Baca juga: Pakar nutrisi beri kiat memilih makanan instan yang aman

Baca juga: PERGIZI jelaskan pentingnya rajin baca label makanan olahan

Baca juga: Perhatikan ini sebelum membeli makanan olahan dalam kemasan

 

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023