Kita bisa melihat kenaikan suku bunga terakhir dalam siklus ini, tetapi setiap perubahan arah dovish tampaknya jauh
New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), ketika investor menunggu pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan depan yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, terangkat 0,19 persen menjadi 101,0724 pada akhir perdagangan.

Pertemuan bank sentral Amerika Serikat dijadwalkan minggu depan, dengan Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Investor akan fokus pada komentar dari Ketua Fed Jerome Powell setelah keputusan suku bunga bank sentral AS pada Rabu (26/7/2023) untuk petunjuk apakah kemungkinan akan melanjutkan kenaikan suku bunga.

"Powell kemungkinan besar akan mempertahankan opsionalitas - tidak ada alasan bagi mereka untuk berkomitmen hingga September ketika Anda memiliki dua laporan inflasi yang akan terjadi setelah pertemuan minggu depan," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.

Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan 33 basis poin pengetatan tambahan tahun ini dengan suku bunga diperkirakan akan mencapai puncaknya di 5,41 persen pada November.

"Kita bisa melihat kenaikan suku bunga terakhir dalam siklus ini, tetapi setiap perubahan arah dovish tampaknya jauh," kata Christian Scherrmann, ekonom AS di DWS, dikutip dari Xinhua.

Dolar Kanada turun versus greenback setelah data penjualan ritel Kanada keluar lebih rendah dari yang diharapkan.

Penjualan ritel Kanada datar pada Juni, menurut perkiraan awal dari Statistik Kanada yang dirilis pada Jumat (21/7/2023), yang mengikuti kenaikan 0,2 persen bulan sebelumnya, meleset dari kenaikan 0,5 persen yang diperkirakan oleh para ekonom dalam survei Bloomberg.

Dolar AS naik menjadi 1,3202 dolar Kanada dari 1,3178 dolar Kanada pada akhir perdagangan. Sementara itu, pound Inggris naik, didorong oleh data penjualan ritel Inggris yang optimis.

Volume penjualan Inggris pada bulan Juni 0,7 persen lebih tinggi dari bulan sebelumnya, Kantor Statistik Nasional Inggris mengatakan pada Jumat (21/7/2023), yang merupakan peningkatan lebih besar dari perkiraan 0,2 persen oleh para ekonom.

Pada akhir perdagangan New York, pound Inggris naik menjadi 1,2859 dolar AS dari 1,2858 dolar AS, dan euro turun menjadi 1,1124 dolar AS dari 1,1126 dolar AS.

Dolar AS dibeli 141,8090 yen Jepang, lebih tinggi dari 140,1930 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8661 franc Swiss dari 0,8671 franc Swiss, dan naik menjadi 10,3879 krona Swedia dari 10,3550 krona Swedia.

Baca juga: Emas tergelincir tertekan penguatan dolar AS jelang pertemuan Fed
Baca juga: Dolar AS naik, yen goyah saat inflasi Jepang tetap di atas target BoJ
Baca juga: Dolar menguat, klaim pengangguran angkat spekulasi kenaikan suku bunga

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023