Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menggencarkan gerakan cinta produk lokal sebagai upaya mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah itu.

"Gerakan ini untuk mendorong masyarakat dan ASN Pemkab Sigi agar menggunakan dan membeli produk lokal," ujar Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi di Sigi, Sulteng, Sabtu.

Pemerintah Kabupaten Sigi telah membuat film dan katalog cinta produk lokal Sigi pada 2022 dengan biaya Rp90 juta.

Pembuatan katalog cinta produk lokal merupakan tindak lanjut dari gerakan mencintai produk lokal Sigi, yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sigi bekerja sama dengan Forum Komunikasi UMKM Kabupaten Sigi.

Samuel menyebut dengan membeli produk lokal, maka secara langsung berkontribusi dalam meningkatkan eksistensi UMKM dan IKM di daerah tersebut, yang secara langsung berdampak pada peningkatan ekonomi.

"Hal ini juga untuk menjaga stabilitas ekonomi dan perputaran uang di Kabupaten Sigi," ujarnya.

Ia juga meminta kepada semua ASN lingkup Pemkab Sigi harus menggunakan produk lokal dalam setiap kegiatan.

"Terutama dalam rapat-rapat dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing OPD agar menggunakan produk lokal," tambah Samuel.

Ia mengatakan bahwa salah satu prioritas program pemerintah daerah yang tertuang dalam RPJMD yaitu pemberdayaan UMKM, yang menjadi salah satu pendekatan dalam pengurangan kemiskinan daerah.

Oleh karena itu, ujar dia, Pemkab Sigi berupaya memberikan pelatihan peningkatan kapasitas pelaku UMKM dan IKM, serta membuka akses pasar dan memberikan dukungan akses permodalan.

"KUR nol persen menjadi program akses pembiayaan untuk membantu pengembangan UMKM," sebut Samuel.

Berdasarkan data Pemkab Sigi terdapat 1.470 IKM wirausaha baru. Dari jumlah tersebut terdapat 565 IKM yang berbasis pertanian atau olahan pangan jenis produknya antara lain kopi, bawang goreng, keripik dan sebagainya.

"Selebihnya adalah industri hasil hutan berupa mebel kayu, rotan dan bambu. Serta industri logam aneka dan perbengkelan," ungkap dia.

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023