dari 270 desa di Kabupaten Bandung, empat di antaranya masuk peringkat 10 besar dengan IDM tertinggi se-Jawa Barat.
Bandung (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bandung, Tata Irawan menyebutkan jumlah desa yang mengalami Kenaikan Indeks Desa Membangun (IDM) di Kabupaten Bandung adalah yang tertinggi di Jawa Barat.

"Walau secara umum Kabupaten Bandung menduduki posisi ke-6 dari 19 Kabupaten di Jawa Barat dengan nilai IDM 0,824 (mandiri). Namun, jumlah desa yang mengalami kenaikan IDM di Kabupaten Bandung adalah yang tertinggi di Jawa Barat dengan 208 yang IDM-nya naik dari 270 desa yang ada," kata Tata di Bandung, Sabtu.

Bahkan, kata Tata, dari 270 desa di Kabupaten Bandung, empat di antaranya masuk peringkat 10 besar dengan IDM tertinggi se-Jawa Barat.

Desa-desa tersebut adalah Desa Cibiru Wetan yang menduduki posisi ke-2 sebagai desa dengan IDM tertinggi di bawah Desa Panjalu, Kabupaten Ciamis. Sedangkan tiga desa lainnya dalam jajaran 10 besar IDM tertinggi, yaitu Desa Lengkong menduduki posisi tujuh, Desa Cinunuk ranking delapan, dan Desa Pangalengan di peringkat sembilan.

"Rata-rata tahun 2023 IDM Kabupaten Bandung telah mencapai predikat status mandiri dengan poin 0,8239 dan telah melebihi target RPJMD tahun 2023 yang ditargetkan 0,8165 poin. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan kabupaten untuk pembangunan desa sebagai garda terdepan pembangunan daerah dalam mewujudkan Kabupaten Bandung BEDAS," ucapnya.

IDM sendiri, adalah himpunan indeks yang mencakup tiga indeks, yaitu indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi, dan indeks ketahanan ekologi desa yang bertujuan untuk mengarahkan intervensi kebijakan pemerintah pusat dan daerah sesuai dengan partisipasi masyarakat dan karakteristik wilayah desa.

Dalam IDM tersebut, dibagi dalam lima status desa mulai dari mandiri, maju, berkembang, tertinggal dan sangat tertinggal.

Di Kabupaten Bandung, jumlah desa berstatus mandiri terus mengalami peningkatan setidaknya dalam tiga tahun, di mana pada 2021 desa berstatus mandiri ada 86 desa, kemudian meningkat menjadi 119 desa pada 2022, dan 162 desa pada 2023.

"Pada 2023 juga sebanyak 96 desa berstatus maju, dan 12 desa berstatus berkembang. Di Kabupaten Bandung sudah tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal sejak tahun 2021 hingga sekarang," ucap dia menambahkan.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam keterangannya, menyampaikan bahwa capaian ini tidak terlepas dari peran dari semua pihak mulai dari tingkat desa hingga kabupaten.

"Capaian ini tentu tidak terlepas dari peran kepala desa beserta perangkatnya, camat, Dinas PMD, Bappelitbangda, Lembaga Kemasyarakatan Desa, PKK, dan para pendamping desa baik di tingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten," ucap Dadang.

Dadang juga berkomitmen untuk tetap mendorong kemajuan desa. Salah satu upaya yang telah dilakukan terkait hal ini adalah penyaluran bonus panas bumi sebesar Rp18 miliar kepada 48 desa di Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.

"Saya berharap desa dapat mengelola dana bonus panas bumi ini secara optimal untuk peningkatan pembangunan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa," tuturnya.
Baca juga: 48 desa dapat bantuan dari bonus panas bumi Kabupaten Bandung
Baca juga: Kabandungshop.com bantu pemasaran UMKM Kabupaten Bandung
Baca juga: Kabupaten Bandung optimis tidak perlu lagi TPA Sampah dalam dua tahun

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023