Mendorong peternak Sleman khususnya di Desa Girikerto untuk meningkatkan produktivitas ternak kambing perah.
Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo meresmikan Desa Close Loop Peternakan Kambing Perah, di Desa Girikerto, Kapanewon (Kecamatan) Turi yang digelar di Lapangan Kelompok Petani Peternak (KPP) Pangestu Girikerto, Sabtu.

Peresmian tersebut juga dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Makmun bersama jajaran.

Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan bibit kambing Saanen dari Kepala Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturaden Sintong HMT Hutasoit kepada Bupati Sleman, sekaligus dilakukan pencanangan vaksinasi PMK bagi kambing dan domba KPP Pangestu Girikerto.

Kustini Sri Purnomo mengatakan, agenda tersebut menjadi motivasi bersama khususnya dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokok dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ia berharap, melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong peternak Sleman khususnya di Desa Girikerto untuk meningkatkan produktivitas ternak kambing perah.

"Kami berharap dengan peresmian Desa Girikerto sebagai Desa Close Loop Peternakan Kambing Perah ini dapat meningkatkan produktivitas peternak, sekaligus menguatkan sinergi antara pemerintah dan para petani. Ke depannya kami berharap konsep close loop ini juga dapat diterapkan di berbagai wilayah lain di Kabupaten Sleman," katanya pula.

Menurut dia, Pemkab Sleman melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan juga melakukan peningkatan kompetensi peternak melalui pelatihan teknis maupun manajerial.

"Hal ini dilakukan untuk mendorong pemasaran hasil produksi peternakan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak," katanya pula.

Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Makmun memberikan apresiasi terhadap produktivitas ternak kambing perah di Girikerto.

"Dengan kondisi baik ini, kami imbau agar peternak dapat memperhatikan kesehatan hewan ternak. Sebab, peluang penyebaran penyakit pada hewan ternak tidak bisa dihindari dapat terjadi kapan saja, termasuk penyakit antraks yang sedang menjadi perhatian masyarakat," katanya pula.

Ia juga mengimbau, agar peternak segera melaporkan kepada petugas kesehatan hewan apabila menemukan gejala gangguan kesehatan pada hewan ternak.

"Meski kecil, namun tanda tersebut dapat membantu untuk melacak sumber penyakit," katanya lagi.

Makmun meminta para peternak juga untuk mengisolasi hewan ternak selama 1 hingga 2 minggu untuk meminimalisir penularan penyakit apabila hewan ternak berasal dari daerah lain.

"Tidak hanya tenaga kesehatan atau dokter hewan yang membuat ternak sehat. Tapi justru dari pemilik ternak yang bisa membuat hewan ternak menjadi berkualitas. Kondisi kandang yang bagus. pakan yang bagus menjadi faktor produktivitas kambing," kata dia pula.

Terkait pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Makmun mengingatkan agar peternak tidak ragu untuk memberikan vaksin untuk hewan ternak.

"Tindakan tersebut menjadi langkah pencegahan yang tepat untuk meminimalisir penyakit PMK," kata dia lagi.
Baca juga: Pemkab Sleman berikan fasilitas obat penyakit ternak LSD gratis
Baca juga: Pemkab Sleman datangkan ternak dari luar penuhi kebutuhan hewan kurban

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023