Jambi, (ANTARA News) - Setidaknya 250 spesies ikan air tawar yang hidup di perairan Sungai Batanghari, Provinsi Jambi terancam punah jika pencemaran limbah rumah tangga dan industri di sungai tersebut terus berlangsung. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi, Ir Herman Suherman di Jambi, Kamis (22/6) mengatakan, tingkat kematian ikan di sungai itu cukup tinggi bila pencemaran tidak diantisipasi. Hasil penelitian tim JICA Jepang menyebutkan spesies ikan air tawar yang hidup di Sungai Batanghari adalah yang terbaik dengan biodiversity tertinggi di Sumatera. Ratusan jenis ikan konsumsi dan ikan hias itu tercemar limbah akan mempengaruhi ekspor ikan hias ke pasar internasional, seperti ke Singapura dan sejumlah negara di Eropa. "Biasanya pasar insternasional menolak impor ikan hias dari satu negara bila sungainya tercemar limbah cair," katanya. Dinas Kelautan dan Perikanan Jambi sedang meneliti dan mengkaji kandungan kimia air Sungai Batanghari, karena saat ini juga sedang mengembangkan budi daya ikan keramba Patin Jambal orientasi ekspor. Spesies ikan hias kini kian langka ditemukan di Sungai Batanghari seperti ikan Botia yang selama ini cukup digemari di sejumlah negara Asia dan Eropa.(*)

Copyright © ANTARA 2006