"Beberapa hal yang menyangkut sistem cerdas yang dibangun di IKN Nusantara juga siap dikerjakan oleh OIKN, misalnya bagaimana melakukan pemilahan jenis-jenis sampah sejak awal dengan beberapa teknologi seperti teknologi material recovery facility yang nantinya diperkenalkan di IKN, kemudian smart bin di mana beberapa tempat sampah di IKN dipasang sensor," ujar Direktur Transformasi Hijau OIKN Agus Gunawan dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Minggu.
Agus menambahkan, sensor ini akan mengetahui kapan tempat sampah tersebut sudah penuh dan harus diangkut oleh kendaraan pengangkut sampah.
Baca juga: OIKN terapkan pengelolaan sampah di IKN melalui ekonomi sirkular
"Ini akan membuat efisien dalam pengerjaan pengangkutan sampah, sehingga operator yang menjalankan tugas pengumpulan sampah dapat mengetahui tempat sampah-tempat sampah yang sudah penuh dan harus segera diangkut, serta tempat sampah yang masih kosong," katanya.
Teknologi smart bin ini tentunya mempermudah operator pengangkut sampah, sehingga truk-truk sampah tidak perlu berputar-putar di seluruh kota untuk mencari tempat sampah yang penuh karena mereka bisa mengetahui wilayah-wilayah mana saja yang tempat sampahnya sudah penuh dan siap untuk diangkut.
"Kita membuat sistem yang lebih cerdas dan itu dapat membuat efisien dalam pekerjaan," kata Agus.
Mengusung visi smart forest city dan "Kota Dunia untuk Semua", IKN Nusantara menjadi percontohan bagi pengembangan kota yang hijau dan berkelanjutan yang didorong oleh penerapan teknologi terkini.
Melalui tujuan untuk mengembangkan kota berkelanjutan di dunia, IKN akan menjadi kota yang mengelola sumber daya secara efisien dan memberikan pelayanan secara efektif salah satunya yakni pengelolaan sampah dan sanitasi yang bersih dan sehat.
Baca juga: OIKN siap terapkan pengelolaan air hujan untuk kebutuhan air baku IKN
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023
