Sistem tersebut kami namai ParnonaDewi untuk retribusi tiga destinasi wisata milik...
Ambon (ANTARA) - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Maluku-Maluku Utara (Malut) meluncurkan sistem digitalisasi retribusi non tunai pada destinasi wisata yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Provinsi Maluku.

“Sistem tersebut kami namai ParnonaDewi untuk retribusi tiga destinasi wisata milik Pemerintah Provinsi Maluku,” ujar Direktur Umum Bank Maluku Malut Pierr Mahulette, di Ambon, Senin.

Peluncuran tersebut berlangsung di Monumen Gong Perdamaian Dunia Kota Ambon berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Maluku, dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Maluku.

Nantinya sistem retribusi non tunai atau digital tersebut dapat digunakan masyarakat untuk memasuki Pantai Hunimua Liang, Pantai Namalatu dan Gong Perdamaian Dunia Ambon.

“Para pengunjung dapat membayar tiket masuk melalui semua pembayaran non tunai, seperti kartu debit, e-Money, dan sistem pembayaran menggunakan kode batang,” katanya menjelaskan.

Menurutnya, dengan diluncurkannya digitalisasi pembayaran retribusi objek wisata merupakan momentum penting dalam perwujudan elektronifikasi Pemerintah Provinsi Maluku.

“Hal ini dapat mendorong pengelolaan keuangan pada sisi belanja dan pengelolaan pendapatan melalui pembayaran pajak dan retribusi dengan lebih efektif dan efisien,” ujarnya pula.

Ia melanjutkan retribusi objek wisata menjadi salah satu hal yang sering dikeluhkan oleh masyarakat maupun organisasi perangkat daerah (OPD) pengelola, bukan hanya pelayanan tetapi juga potensi penerimaan daerah yang seharusnya manfaatnya bisa dirasakan.

"Peluncuran hari ini merupakan pintu bagi kita untuk mengawali pola-pola kerja yang sistematis dalam melakukan pengelolaan potensi-potensi yang ada di dalamnya salah satunya penerapan smart government dan cashless society," kata Mahulette.

Dia berharap, penerapan metode ini dapat meminimalisasi resiko kehilangan uang tunai, dan juga dapat memberi dampak positif dalam membangun pariwisata di Maluku.

"Penerapan metode ini diharapkan transaksi lebih mudah dan cepat, meminimalisasi risiko kehilangan uang fisik, memobilisasi, lebih mudah dan aman serta membawa dampak positif pada masyarakat dalam memberikan feed back yang membangun untuk pengembangan pariwisata Maluku ke depannya," katanya lagi.
Baca juga: BI: Operasi pasar berhasil tekan laju inflasi Maluku
Baca juga: OJK dukung kolaborasi BPD DKI-BPD Maluku Malut


Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023