Jakarta (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) meluncurkan buku Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dan Sosial (KPPS) untuk percepatan penurunan stunting bekerja sama dengan UNICEF dan Tanoto Foundation.  
 
“Pedoman ini merupakan langkah penting dalam upaya kami melakukan percepatan penurunan stunting, kami berterima kasih atas dukungan para mitra pembangunan termasuk UNICEF dan Tanoto Foundation dalam mengembangkan panduan ini,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
 
Adapun Jawa Tengah termasuk ke dalam salah satu dari 12 provinsi prioritas stunting, dimana pada tahun 2022, prevalensi stunting di Jateng mencapai 20,8 persen atau setara dengan lebih dari 500.000 anak balita terindikasi stunting.   
 
Meskipun angka prevalensi stunting nasional di Indonesia turun dari 24,4 persen di 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022 berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), UNICEF/WHO/World Bank Group – Joint Child Malnutrition Estimates 2023 edition masih menempatkan Indonesia di peringkat kedua negara dengan angka stunting terbesar di Asia Tenggara setelah Timor Leste.
 
Sedangkan Presiden Joko Widodo telah menetapkan target penurunan stunting di angka 14 persen pada 2024.
 
Spesialis Gizi UNICEF Indonesia Sri Sukoco mengatakan bahwa UNICEF berkomitmen mendukung Pemerintah Indonesia dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting dengan membangun kesadaran perilaku sehat.
 
“Kami berharap buku pedoman ini dapat membantu meningkatkan kesadaran akan stunting dan mempromosikan penerapan perilaku sehat,” ujar dia.
 
Menurutnya, untuk mencapai target stunting 14 persen, diperlukan kerja sama yang selaras antara pemerintah dan semua mitra pembangunan, termasuk akademisi, lembaga internasional, organisasi filantropi, juga sektor swasta terutama di provinsi-provinsi prioritas stunting.
 
Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation Eddy Henry menyatakan bahwa buku pedoman penurunan stunting ini merupakan bagian dari program "Unlocking Future Potential with Nutrition: Towards Zero Stunting in Indonesia."
 
Program ini telah berlangsung sejak 2021 dan merupakan kerja sama Tanoto Foundation dan UNICEF untuk mendukung target nasional penurunan prevalensi stunting pada anak dengan fokus pada promosi perubahan perilaku terkait pemenuhan gizi yang positif.
 
“Melalui pedoman ini, Tanoto Foundation dan UNICEF memberikan penguatan kapasitas kepada pemerintah provinsi untuk mendorong peran mereka dalam memberikan bimbingan, pengawasan, dan evaluasi kepada pemerintah kabupaten/kota dalam menjalankan kegiatan komunikasi perubahan perilaku dan sosial,” tutur Eddy.
 
Dia memaparkan, program ini terbagi menjadi dua fase. Pada fase satu di tahun 2021, kerja sama ini menghasilkan pedoman operasional untuk pemerintah provinsi dalam mendampingi, memantau, dan mengevaluasi pemerintah kabupaten/kota untuk menjalankan program KPPS.
 
Setelah didapatkan hasil dari fase satu, Tanoto Foundation dan UNICEF melanjutkan kerja sama ke fase dua yaitu pendampingan KPP kepada Provinsi Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan, yang kemudian diimplementasikan pada kabupaten/kota di kedua provinsi tersebut, dan direncanakan berlangsung pada tahun 2022 hingga 2025.

Baca juga: Pemprov Jateng upayakan akses partisipasi tiga kelompok rentan

Baca juga: Heru minta orang tua lebih peduli dan bantu turunkan angka stunting

Baca juga: Menkes gagas Gerakan Anak Sehat atasi stunting

 

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023