Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa status dirinya masih menjadi kader Partai Golkar dan tidak pernah pindah ke partai lain.

Hal itu disampaikan Bahlil saat ditanya soal kemungkinan dirinya menjadi Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Airlangga Hartarto.

"Saya itu kalau kader, saya itu dari 2001 sampai 2014 struktural, selebihnya saya enggak lagi struktural. Tapi kan saya enggak pernah pindah partai," kata Bahlil saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Soal kesiapan-nya menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin itu, Bahlil menegaskan bahwa pencalonan jabatan dilakukan melalui mekanisme partai.

Sebagai kader, ia juga merasa terpanggil jika memang dicalonkan menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca juga: Diwacanakan jadi Ketum Golkar, Luhut: kita lihat saja

Baca juga: Bamsoet akan calonkan jadi Ketua Umum Partai Golkar pada Munas 2024


"Setiap kader yang merasa bertanggung jawab untuk pengabdian kepada partai, saya pikir semuanya terpanggil, tapi lewat mekanisme partai," ujarnya.

Selain Bahlil, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga disebut-sebut akan menggantikan posisi Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Dalam kesempatan sebelumnya, anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menilai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) pantas menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.

Baca juga: Airlangga: Kalau minat jadi Ketum Golkar tunggu Munas 2024

Penilaian itu disampaikan lantaran tiga ormas pendiri Partai Golkar, yakni Kosgoro 1957, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) meminta Airlangga Hartarto untuk mundur dari posisi Ketua Umum DPP Golkar.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023