Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Uni Eropa (EU) untuk Indonesia Vincent Piket menyebut situasi damai sebagai syarat mutlak untuk Ukraina bergabung ke EU.

“Tentu saja suatu negara harus memiliki situasi damai. Anda tidak bisa fokus pada keanggotaan (untuk EU) ketika Anda sedang berperang,” ujar dia dalam acara EU Ambassador’s Media Luncheon di Jakarta, Rabu.

Meskipun menegaskan bahwa proses keanggotaan Ukraina merupakan “janji politik” pada pemimpin EU, dia memaparkan bahwa upaya untuk bergabung ke organisasi tersebut tidak mudah.

“Ini adalah pekerjaan yang cukup sulit, dengan berbagai persiapan dari aspek kelembagaan, undang-undang, dan lainnya. Jadi perlu ada persiapan teknis yang memakan waktu karena Anda tidak bisa melakukannya dalam semalam,” kata dia.

Karena itu, Vincent mengatakan bahwa isu keanggotaan Ukraina di EU harus dipandang secara realistis, mengingat perang Rusia yang masih terus berlangsung di Ukraina.

"Saya tidak mengatakan mereka tidak akan diterima, tetapi Anda tahu selama perang, tidak ada yang fokus pada hal-hal teknis dan ada perubahan kelembagaan. Sehingga, perang harus berakhir dahulu, setelah itu akan ada persiapan seperti pendanaan dari EU," ujar dia.

Sementara itu, kata Vincent, EU sedang menyiapkan bantuan baru untuk proses rekonstruksi Ukraina—di samping juga mempersiapkan untuk keanggotaan Ukraina.

Bulan lalu, Ukraina telah menjadi kandidat resmi untuk keanggotaan EU, yang merupakan langkah pertama untuk bergabung dengan organisasi tersebut.

Prosesnya dapat berlangsung sampai bertahun-tahun dan tidak ada jaminan akan sukses. Selain Ukraina, Moldova juga telah mendapat status kandidat organisasi Benua Biru tersebut.

Organisasi ini memungkinkan barang, jasa, dan uang bergerak secara bebas antara negara-negara anggotanya. Warga EU dapat tinggal dan bekerja di mana saja di negara-negara serikat.

EU mengoperasikan satu mata uang Eropa, euro, yang digunakan oleh lebih dari 340 juta orang di 19 negara anggotanya.

Negara-negara anggota menerapkan standar yang sama di berbagai area, termasuk keamanan makanan, pertanian, dan hak-hak pegawai.

EU juga memberi bantuan dana pada wilayah-wilayahnya yang kekurangan, untuk membantu memperkuat ekonomi mereka.

Baca juga: Bank Eropa beri pendanaan baru 400 juta euro bagi pemulihan Ukraina
Baca juga: Uni Eropa akan bahas pemberontakan di Rusia dan bantuan ke Ukraina
Baca juga: Parlemen Eropa desak NATO undang Ukraina bergabung pasca perang

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023