Jakarta (ANTARA) - Gerakan UMKM Ekspor Shopee Serentak di 10 Kota, Rabu (26/7) diinisiasi untuk mendorong penguatan UMKM menuju pasar ekspor di tengah kekhawatiran serbuan barang impor.

Pelatihan UMKM ekspor secara serentak dilakukan di 10 Kampus UMKM Shopee yang tersebar di 10 kota yaitu Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Malang, Medan, Malang, Samarinda, Makassar dan Denpasar.

Director & Country Head Sea Indonesia Kiky Hapsari mengatakan program ini merupakan penguatan komitmen untuk pengembangan UMKM lokal.

“Sejak program ekspor Shopee diluncurkan, sudah 20 juta produk UMKM yang terjual dan tersedia di pasar Asia Tenggara, Asia Timur hingga Amerika Latin,” ujarnya.

Baca juga: Shopee luncurkan Gerakan Ekspor UMKM Shopee serentak di 10 kota

Lebih lanjut, Kiky mengungkapkan tren UMKM yang masuk dalam program ekspor terus meningkat dalam 2 tahun terakhir dengan jumlah produk UMKM yang diekspor konsisten mencapai jutaan produk setiap bulannya.

“Kalau kita lihat trennya, kami optimistis target 500 ribu UMKM ekspor di tahun 2030 bisa tercapai,” tambah dia.

Dalam kesempatan itu, Kiky juga mengajak pihak lain untuk bisa memanfaatkan fasilitas di Kampus UMKM Shopee. Hal ini ditujukan untuk menjangkau lebih banyak UMKM untuk bisa bergabung dalam program ekspor.

Tujuan dari kegiatan ini, dikatakan Kiky, adalah membuka ruang kolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki program penguatan untuk UMKM juga bisa memanfaatkan fasilitas yang dimiliki Shopee di 10 Kota.

"Kami sadar bahwa pengembangan kemampuan UMKM dapat terwujud dengan adanya sinergi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan yang sama yaitu memperkuat UMKM agar bisa menembus pasar global,” ujarnya.

Baca juga: Shopee hadirkan fitur "cek fakta" bantu pengguna ketahui info tepat

Berkenaan dengan itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Wahyu Kristina mengakui upaya mendorong UMKM untuk maju tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja.

“Solo jadi yang pertama Go Ekspor lewat Kampus Shopee dan sudah mampu mewujudkan 10.000 UMKM lokal yang ekspor melalui pelatihan yang disediakan,” jelasnya yang turut hadir secara daring.

Sementara Kepala UPT Pusat Layanan Usaha Terpadu Dinas Koperasi dan UKM Prov. Sulawesi Selatan Samsibar mengatakan program ini sejalan dengan program nasional.

“Kami sangat men-support program ini karena sejalan dengan program nasional yaitu memfasilitasi UMKM lokal untuk memasuki rantai pasok global. Adapun yang bisa kita kerjasamakan yaitu, bisa kita sharing data UMKM, pemetaan kondisi UMKM, termasuk pendampingan UMKM untuk go global dan go digital,” ungkap Samsibar. 

Baca juga: Produk batik UMKM Zahra 27 laris di Singapura dan Malaysia

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023