Salah satunya adalah ia dan tim yang kini sedang melakukan simulasi perlombaan hingga latihan terpusat di Belanda bersama tim nasional panahan negara tersebut.
“Kami saat ini sedang berlatih di Belanda, dan ikut latihan bersama timnas Belanda. Banyak uji coba, kami mencoba mematangkan persiapan pertandingan dan mental menuju ke Berlin nanti,” kata Nisa dalam sesi wawancara daring singkat bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia), Rabu.
Lebih lanjut, Nisa menilai peta persaingan untuk tahun ini hingga perebutan tiket menuju Olimpiade 2024 Paris pun merata, sehingga kompetisinya menjadi semakin sengit. Namun, negara-negara pesaing terberat sejauh ini masih berasal dari Asia, antara lain Korea Selatan, China, dan Chinese Taipei.
Baca juga: Enam pemanah Indonesia buru tiket Olimpiade Paris di Kejuaraan Dunia
Untuk itu, Nisa mengaku mencoba untuk meluruskan cara berpikirnya dan fokus di setiap pertandingan dan turnamen, mengingat Olimpiade 2024 Paris tinggal satu tahun lagi.
“Sekarang saya lebih mencoba untuk tidak memandang (kompetitor) dari mana. Walaupun dia dari Korea Selatan, kami juga latihan dengan baik, sama bagusnya. Jadi saya lebih merasa percaya diri untuk melawan siapa pun,” ungkap Nisa.
Selain itu, atlet kelahiran Surabaya tersebut juga melakukan berbagai persiapan fisik maupun mental demi menghadapi Kejuaraan Dunia di Berlin pada 31 Juli sampai 6 Agustus mendatang.
“Selain persiapan itu, saya juga banyak melakukan meditasi, yang ternyata punya efek bagus banget. Ada kalanya saya harus melawan negara-negara kuat, dan meditasi itu membuat kepercayaan diri muncul," kata Nisa.
Baca juga: Perpani pindahkan pelatnas panahan dari GBK ke Cikarang
"Meditasi juga untuk menenangkan pikiran karena sebenarnya kalau dilihat dari tembakan, kita juga tidak kalah, tapi kalahnya lebih ke mental dan fokus. Makanya tahun ini kita ikut pertandingan di luar negeri untuk mematangkan mental itu tadi, agar terbiasa. Tantangannya bukan cuma bidik busur ke target saja,” ujarnya.
Sementara itu, Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia (PP Perpani) mengirim atlet recurve masing-masing tiga putra dan putri. Dari sektor putra ada Riau Ega Agatha Salsabila, Alviyanto Bagas Prastyadi, dan Arif Dwi Pangestu. Untuk atlet putri yang mengikuti Kejuaraan Dunia 2023 adalah Nisa, Alpriani Eka Setiowati, dan Anindya Nayla Putri. Mereka berada di Berlin didampingi tiga pelatih yakni Hendra Setijawan, Denny, dan Park Young Geol asal Korea Selatan.
Selain di Kejuaraan Dunia Panahan 2023, kesempatan juga dapat diperoleh dari ajang lain yang menjadi bagian dari kualifikasi Olimpiade 2024 yakni di Asian Games 2023 Hangzhou, China pada 23 September-8 Oktober dan Kejuaraan Asia Panahan 2023 di Bangkok, Thailand pada 3-10 November.
Baca juga: Perpani siapkan 16 pemanah untuk Asian Games 2022 Hangzhou
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023