Jakarta (ANTARA) - Menanggapi India yang menghentikan ekspor beras pada 20 Juli 2023, Wakil Menteri Perdagangan RI (Wamendag) Jerry Sambuaga menyampaikan bahwa Indonesia akan tetap mengutamakan pemenuhan stok beras lokal.

“Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Pak Menteri Perdagangan, bahwa ini ke depan yang penting bagaimana stok itu cukup, ya tentunya kita mengutamakan kemandirian lokal dan tentunya kita perhatikan secara serius yang terkait dengan stok, dan untuk kedepannya nanti kita coba lihat perkembangannya seperti apa,” kata Jerry dalam Conference on National Strategic Projects hari ke-2 di Jakarta, Kamis.

Ia juga menyampaikan saat ini pihaknya akan terus memastikan stok beras di Indonesia mencukupi, serta terus memantau dan membahas perihal perkembangan dari kebijakan tersebut.

“Kita jaga terus pokoknya, nanti dilihat dulu, yang penting kita seperti hari ini kan dalam kondisi kondusif. Pokoknya intinya yang paling penting adalah pemenuhan kebutuhan dan tentunya pengutamaan beras-beras lokal,” ujarnya.

Adapun India telah resmi menghentikan ekspor beras sejak 20 Juli 2023 lalu untuk mengamankan cadangan stok dalam negerianya. Hal itu dikarenakan hujan lebat yang telah merusak panen di India sehingga menyebabkan harga beras naik lebih dari 11 persen selama 12 bulan terakhir. Kebijakan pelarangan ekspor beras rencananya juga akan diterapkan oleh Vietnam pada 2030 mendatang, yang mana memangkas ekspor beras sebesar 44 persen.

Posisi India merupakan pengekspor beras terbesar di dunia dengan kontribusi lebih dari 40 persen pengiriman global. Keputusan India dan Vietnam tersebut tentu akan berdampak pada Indonesia mengingat dua negara itu masuk dalam lima sumber impor terbesar Indonesia.

Baca juga: Mendag siapkan langkah hadapi El Nino termasuk opsi impor beras
Baca juga: Mentan: Peningkatan pasokan beras tiga tahun terakhir cukup bagus
Baca juga: Bulog serap 500 ribu ton beras dari petani lokal

 

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023