Jakarta (ANTARA) -
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bahwa program "Jo Kawin Bocah" yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bisa memacu inovasi program keluarga berencana (KB) di seluruh Indonesia.
 
"Program 'Jo Kawin Bocah' yang digagas Gubernur Jawa Tengah merupakan program yang memiliki makna sederhana namun memiliki aksi dan gerak yang luar biasa," kata Hasto dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
 
Program Jo Kawin Bocah merupakan gerakan yang lahir dari kesadaran masyarakat sebagai upaya pencegahan pernikahan anak dengan melibatkan seluruh unsur pentahelix, mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, media massa, dan komunitas.
 
Hasto mengatakan, dirinya tidak pernah ragu untuk menyampaikan program tersebut di forum-forum nasional sebagai upaya untuk menumbuhkan inovasi gerakan lain yang mampu memberikan dampak terhadap penurunan stunting.
 
“Tugas penyuluh itu, mulai dari yang mau nikah, yang hamil sampai melahirkan, juga yang mau KB, semua menjadi tanggung jawab penyuluh KB dengan pasukannya, termasuk juga tim pendamping keluarga, dan program Jo Kawin Bocah yang diinisiasi Pak Ganjar, semoga dapat memacu inovasi yang lain”, tuturnya.

 
Selain mengapresiasi program "Jo Kawin Bocah", Hasto juga memuji Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) se-Jawa Tengah yang digelar di Gor Tri Sanjaya Slawi, Kabupaten Tegal, dan dihadiri oleh 1.600 penyuluh KB dari kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
 
“Ini (porseni) merupakan murni inisiasi dari para Penyuluh di Jawa Tengah. Kreatif sekali. Penyuluh KB biasanya kalau ketemu itu, lombanya ya penyuluhan, tapi baru kali ini, penyuluh KB kumpul di Jawa Tengah, dan berkompetisi di bidang olahraga dan seni. Ini luar biasa,” ucap Hasto.
 
Porseni Penyuluh KB ini telah selesai menyelenggarakan berbagai cabang lomba, diantaranya futsal, tenis meja, gobak sodor, bakiak, karaoke, band dan senam.
 
Hasto juga menyampaikan apresiasi kepada penyuluh KB di Jawa Tengah karena kegiatan porseni ini dapat diselenggarakan dengan sukses meskipun berada di tengah gempuran tugas dan kewajiban yang begitu padat untuk mewujudkan target stunting nasional hingga 14 persen sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: BKKBN perluas layanan KB dan stunting di perbatasan Kalsel-Kalteng
Baca juga: Kepala BKKBN apresiasi komitmen TNI tangani stunting

 

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023