Jakarta (ANTARA) - Jaringan pendidikan Semua Murid Semua Guru (SMSG) kembali menggelar acara perjumpaan nasional tahunan bagi ratusan penggerak pendidikan di Indonesia dengan konsep acara yang dirancang lebih variatif dan mendorong partisipasi publik bernama Belajaraya 2023.

Pendidik dan inisiator gerakan Semua Murid Semua Guru Najelaa Shihab, saat konferensi pers di Jakarta, Jumat, mengatakan acara Belajaraya 2023, yang didukung berbagai pihak, mendorong pentingnya kolaborasi sebagai kunci efektif dalam menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia.

“Masalah pendidikan di Indonesia nggak bisa diselesaikan dengan murid dan guru yang ada di sekolah saja. Masalah pendidikan Indonesia atau perbaikan, yang perlu dilakukan untuk pendidikan Indonesia, semua perubahan yang kita upayakan harus dikerjakan barengan oleh berbagai pemangku kepentingan,” ucap Najelaa.

Baca juga: Pesta Pendidikan 2021 perkuat kolaborasi untuk ciptakan ekosistem baik

Meskipun pandemi sudah berakhir, pendidikan di Indonesia masih memerlukan perhatian lebih. Tantangan yang dihadapi, kata Najelaa, adalah isu kesehatan mental baik pada anak-anak dan remaja serta kesenjangan pendidikan yang masih nyata.

Belajaraya, yang sebelumnya bernama Pesta Pendidikan dan dilaksanakan secara daring selama pandemi, melibatkan partisipasi publik dari latar belakang yang berbeda-beda untuk bersama menghadapi tantangan pendidikan Indonesia. Transformasi menjadi Belajaraya, dikatakan Najelaa, sebagai transformasi ekosistem pendidikan yang lebih luas dengan melibatkan sekitar 1.038 komunitas.

“Proses belajar SMSG butuh banyak penggerak yang datangnya bukan dari orang pendidikan. Belajaraya ini kita ingin pesan tentang proses belajar semua orang itu kunci,” ucap wanita yang akrab disapa Ela ini.

Penuturan Najelaa sejalan dengan keterlibatan aktif berbagai pihak seperti organisasi nonprofit dalam penyelenggaraan acara. Salah satunya Indika Foundation, satu dari 23 organisasi pendiri Semua Murid Semua Guru yang bergerak dalam hal pendidikan perdamaian dan toleransi.

"Di Indika Foundation, kami mendorong masyarakat untuk menjadi agen perubahan menuju Indonesia yang inklusif di dalam komunitas mereka sendiri. Kami percaya bahwa sebuah aktivitas akan berdampak lebih besar jika masyarakat di dalamnya bergerak menciptakan perubahan. Karena itu, kami berpartisipasi dalam Belajaraya 2023, tempat bagi banyak pihak bahu-membahu berkontribusi mewujudkan pendidikan yang inklusif," ujar Managing Director Indika Foundation Ayu Kartika Dewi.

Baca juga: Festival Sekolah Menyenangkan 2023 rayakan perubahan sistem pendidikan

Salah seorang pendiri dan pembina Indorelawan Widharmika Agung juga ikut mendukung Belajaraya 2023 dengan partisipasinya melibatkan anak muda. Menurut dia, bekerja bersama dapat membantu pembangunan pendidikan di Indonesia.

“Indorelawan terbentuk untuk mempermudah proses dengan melibatkan lebih banyak lagi anak muda menyuarakan semangat bergotong-royong untuk pembangunan pendidikan di Indonesia,” ucap Agung.

Belajaraya 2023 akan diselenggarakan di Pos Bloc Jakarta tanggal 29 Juli 2023 dengan mengundang beberapa pembicara seperti Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, mantan Menteri Agama Quraish Shihab, artis Maudy Ayunda, dan lainnya. Sebanyak 70 komunitas organisasi pendidikan juga akan mengisi Kelas Belajar sesuai dengan kepakarannya masing-masing.

Musisi-musisi papan atas seperti Endah N Rhesa, Tompi, Tulus, Vidi Aldiano, Andien, RAN, Kunto Aji, Dere, dan ldgitaf juga akan berpartisipasi dalam festival musik Belajaraya 2023. Pada Pesta Pendidikan 2017, sejumlah musisi berpartisipasi dalam perilisan lagu "Semua Murid, Semua Guru" dan inisiasi gerakan #KirimBudi.

Baca juga: Sistem pendidikan merdeka "Totto-Chan" diulas di festival Ruang Tengah

Baca juga: Kemendikbudristek dorong pendidikan nonformal bentuk anak berkarakter

Baca juga: ASEAN ingin konsep ekonomi sirkular masuk ke pendidikan dasar


Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023