Bandung (ANTARA) -
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mengungkapkan sampai saat ini telah ada 375 titik pertanian perkotaan (urban farming) dengan program Buruan Sehat, Alami, dan Ekonomis (SAE) di Kota Bandung.

Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan bahwa program Buruan SAE berbasis pendekatan keluarga dan rumah tangga yang berada di tingkat kewilayahan.

"Mulanya sekitar September 2020 diuji coba beberapa domontration plot (demplot) di enam wilayah Kota Bandung. Seiring waktu hingga sekarang sudah ada 375 titik Buruan SAE di Kota Bandung selama dua tahun terakhir," kata Gin Gin di Bandung, Jumat.

Bahkan, kata Gin Gin, atas perkembangannya yang pesat, Kota Bandung sempat mendapatkan penghargaan dari dunia dari Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP) pada Oktober 2022 lalu.

Baca juga: Surabaya optimalkan "urban farming" penuhi kebutuhan pangan warga

"Kota Bandung dianggap memiliki terobosan yang bisa ditiru oleh banyak kota dunia," ucapnya.

Gin Gin mengatakan program Buruan SAE yang digulirkan pertama kali oleh almarhum Wali Kota Bandung Oded M Danial ini, bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan Kota Bandung dan membantu mengendalikan ketersediaan pangan serta menjaga mutu pangan, terlebih sekitar 96,42 persen bahan pangan kota ini seperti beras, daging, bahan pangan, ikan, sayur, buah dipasok dari daerah lain.

Dengan semakin banyaknya penerapan Buruan SAE yang digerakkan oleh semua pihak, kata Gin Gin, setidaknya dalam tiga tahun ini, Kota Bandung berhasil menjaga ketahanan pangan.

Ke depan, Gin Gin berharap Buruan SAE semakin berkembang yang akhirnya membuat Kota Bandung mandiri dalam pasokan pangan.

"Bahkan ke depannya mampu mendukung daerah lain," tuturnya.

Baca juga: Pemkot Semarang gencar implementasikan pertanian perkotaan di sekolah

Menanggapi hal tersebut, Asisten Daerah 2 Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric M Attauriq menyampaikan perlu ada kiat dan upaya dari semua warga Bandung untuk memastikan pasokan pangan tetap aman terkendali yang bisa menjaga inflasi Kota Bandung di mana Inflasi Juni 2023 secara tahunan (Year on Year/YoY) 3,80 persen.

Pasalnya, ketersediaan pangan bersama dengan daya beli masyarakat akan sangat mempengaruhi laju inflasi di sebuah wilayah, terlebih dampak dari pasca COVID-19 dan geopolitik dunia.

"Maka dari itu, hal yang jadi utama adalah ketahan pangan. Karenanya kami berharap dukungan dari para warga yang menjalankan Buruan SAE bisa semakin ditingkatkan, sehingga target ketahanan pangan di Kota Bandung bisa terwujud," ucapnya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023