Jakarta (ANTARA News) - Banjir bandang di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebabkan bak penampung air PDAM setempat terendam lumpur sehingga para korban banjir kesulitan mendapatkan air bersih. Mengantisipasi krisis air bersih bagi para korban banjir di daerah itu, Departemen Kesehatan (Depkes) telah mengirimkan paket pemurni air ke sejumlah lokasi bencana banjir di Sulsel, demikian Kepala Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan Rustam S Pakaya ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat. Menurutnya, paket pemurni air yang dikirimkan tersebut terdiri dari lima drum kaporit (@20 kilogram), 5.000 tablet AquaTab (pemurni air-red), dan 40 set penjernih air yang tiap setnya mempu menjernihkan 600 liter air. "Besok akan dikirim lagi 40 set penjernih air. Semoga ada kargo yang bisa mengangkutnya ke lokasi bencana," katanya sembari menegaskan bahwa pihaknya tranportasi merupakan kendala utama penyaluran bantuan ke lokasi bencana. Depkes mengirim penjernih dan penyucihama air itu untuk membantu mengatasi krisis air bersih di lokasi bencana karena sebagian besar bak penampung air milik PDAM setempat terendam lumpur. Jika krisis air bersih tidak segera diatasi, Rustam mengkhawatirkan kemungkinan munculnya berbagai wabah penyakit seperti diare dan penyakit kulit. Selain penjernih air, Depkes juga mengirimkan tenaga kesehatan lingkungan, obat-obatan dan bantuan pangan kepada para korban. Berdasarkan laporan pada 20 Juni, korban tewas akibat bencana di Sulsel itu mencapai 199 orang, 140 orang hilang dan 1.560 warga terpaksa mengungsi. "Tetapi itu hanya di Jeneponto, Luwu Utara, Bone, Bantaeng, dan Sinjai. Jumlah korban di dua daerah yang mengalami longsor yakni Sidrap dan Gowa belum dilaporkan hingga saat ini," kata Rustam. Terisolasi Menurut Rustam, beberapa daerah di Sinjai yakni Desa Panaikan Kecamatan Sinjai Timur, kemudian Kecamatan Borong, Kecamatan Sinjai Selatan, Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah serta Desa Bua dan Pattongko Kecamatan Tellulimpoe sampai saat ini belum bisa dijangkau petugas. "Daerah itu masih terkurung banjir dan petugas kami belum dapat menembusnya," katanya. Namun demikian, ia melanjutkan, para petugas akan berusaha menembus daerah itu untuk mendistribusikan bantuan bagi korban banjir. "Sementara bantuan akan dikirim ke tim koordinator penanganan bencana kabupaten," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006