Batam (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Batam, Kepulauan Riau agar terus berinovasi dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.

Usai menghadiri Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia di Batam, Jumat, Sandiaga menyampaikan Kota Batam memiliki potensi ekonomi kreatif yang besar pada subsektor fotografi, fesyen, kriya, dan kuliner, sehingga potensi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai peluang pengembangan usaha oleh pelaku ekraf.

Dengan begitu ia meminta pelaku ekonomi kreatif di Kota Batam bersama pemerintah kota menetapkan subsektor ekonomi kreatif unggulan melalui proses Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) agar dapat fokus mengembangkannya sehingga bisa masuk dalam jaringan kabupaten/kota (KaTa) kreatif.

"Antusiasmenya luar biasa dan saya semakin yakin bahwa Batam jika mengajukan uji petik akan memilih lokomotif dari subsektok ekraf yang mana yang akan menjadi penghela. Saya melihat antusiasmenya itu justru di para ibu-ibu yang sangat menginginkan peningkatan penjualan omzet," kata Sandiaga.

Sementara itu, menanggapi keluhan pelaku UMKM di Batam terkait aturan FTZ yang memberatkan usaha, ia menyampaikan hal tersebut akan segera dilaporkan kepada Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani agar dapat ditindaklanjuti.

"Karena sudah 3 sampai 4 tahun keluhannya sangat menghantam omzet pelaku ekraf khususnya UMKM di Batam. Pemerintah harus bergerak cepat, harus menggunakan momentum pasca pandemi agar para UMKM bisa di kawal kebangkitannya untuk menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja," ujar Sandiaga.

Ia menyampaikan secara menyeluruh terdapat 64 juta pelaku UMKM se-Indonesia yang diharapkan dapat menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru di 2024.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga sebut Bajafash Batam berkelas internasional
Baca juga: Menparekraf kenakan "Tanjak" untuk dorong promosi produk dalam negeri
Baca juga: Pemprov Kepri sebut angka kemiskinan di awal 2023 terendah sejak 2015

 

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023