Banyuwangi (ANTARA) - Para pemuda berbagai negara yang mengikuti program Beasiswa Seni dan Budaya (BSBI) di Banyuwangi diharapkan ikut membantu mempromosikan budaya dan pariwisata daerah tersebut.

Sebagai bagian dari kegiatan mereka di Banyuwangi, sembilan peserta BSBI mengisi acara pembukaan ajang balap sepeda Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023, dengan penampilan tari Seblang Bakungan di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, pada Sabtu pagi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi M Yanuar Bramuda mengatakan kehadiran para siswa BSBI itu menunjukkan Banyuwangi memiliki potensi yang luas. 

“... Banyuwangi tidak hanya memiliki seni dan budaya yang kuat, tetapi bisa menjadi pusat studi yang tepat bagi wisatawan yang ingin mempelajari seni dan budaya Indonesia,” kata Yanuar.

Dia berharap keikutsertaan para pemuda mancanegara dalam memeriahkan ajang balap sepeda itu bisa menunjukkan bahwa Banyuwangi adalah destinasi yang nyaman bagi wisatawan yang memiliki minat khusus, seperti wisata olahraga (sport tourism).

Apalagi, kata Yanuar, Banyuwangi dikenal dengan keberadaan Gunung Ijen yang memiliki karakteristik unik yaitu danau kawah bersifat asam --tetapi tidak berbahaya-- serta fenomena api biru (blue fire).

“Dengan begit, ini bisa menjadi sarana promosi bagi siswa BSBI yang akan pulang ke negara masing-masing,” ujar dia.

“Ke depannya diharapkan mereka bisa menjadi brand ambassador, untuk menceritakan bahwa di Indonesia ada daerah seperti Banyuwangi yang adalah tempat asyik untuk berwisata dan memiliki keindahan alam yang unik seperti Gunung Ijen,” tutur Yanuar, menambahkan.

Selama hampir dua bulan berada di Banyuwangi, sembilan peserta BSBI dari Filipina, Australia, India, Kazakhstan, Rusia, Timor Leste, dan Indonesia telah mempelajari dua tari tradisional dan memainkan alat musik gamelan.

Pertunjukan tari yang dibawakan para peserta BSBI dalam pembukaan Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023, adalah penampilan kedua mereka setelah sebelumnya mereka tampil dalam Banyuwangi Ethno Carnival pada 8 Juli 2023 dengan membawakan tari Paju Gandrung.

BSBI sendiri dicetuskan pada 2003 dan diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI sebagai komitmen Indonesia dalam forum South West Pacific Dialogue (SWPD).

Saat itu, BSBI diberikan kepada 12 peserta dari enam negara anggota SWPD yaitu Australia, Fiji, Papua Nugini, Timor Leste, Filipina, dan Indonesia sendiri.

Hingga 2022, program BSBI telah diikuti oleh 1.024 peserta dari 83 negara.

Tahun ini, diikuti oleh 45 peserta dari 34 negara, BSBI diselenggarakan dengan tema “Indonesia, Home of Diversity” dan bertujuan untuk memberikan gambaran Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya daerah.

Para peserta dibagi ke lima sanggar seni mitra BSBI, yakni Sanggar Tari dan Musik Syofyani (Padang), Gubang Art Community (Tenggarong, Kutai Kartanegara), Sanggar Ayodya Pala (DKIJakarta), Sanggar Seni Semarandana (Bali), serta Sanggar Langlang Buana (Banyuwangi).  

Baca juga: Pemuda mancanegara meriahkan pembukaan balap sepeda di Banyuwangi

Baca juga: Pemuda mancanegara belajar adat kebiasaan Indonesia lewat program BSBI


 

Kemenlu buka Program Beasiswa Seni Budaya Indonesia

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023