Berlin (ANTARA News) - Juergen Klinsmann agaknya tengah menikmati perhatian penuh dari masyarakatnya, tetapi pelatih kesebelasan Jerman itu bakal berhati-hati saat timnya menghadapi Swedia, Sabtu (24/6), sebagai bentuk tanggung jawab di Piala Dunia 2006. Jerman yang kini menjadi tuan rumah Piala Dunia, sebagai puncak ajang bergengsi sepakbola setiap empat tahunan, telah tiga kali menjadi juara, dan empat kali selaku finalis. Jerman melaju ke babak kedua Piala Dunia 2006 setelah mengalahkan Kosta Rika, Polandia dan Ekuador. Klinsmann memahami bahwa belakangan ini namanya dielu-elukan penonton di stadion, dan penggemar maupun pengamat sepakbola di seluruh belahan dunia pun memberinya selamat lantaran membentuk satu tim yang selalu ingin bermain menyerang. Sebanyak 66.000 penonton di Allianz Arena, Munich, Jerman, pun akan berharap Klinsmann dapat meraih kemenangan atas Swedia, tetapi sang pelatih justru berada dalam kondisi sulit untuk menyatakan bahwa Jerman belum meraih kesuksesan sepenuhnya. Klinsmann pun mengingatkan anak asuhnya bahwa Swedia, yang tampil gemilang saat menahan imbang Inggris 2-2 pada pertandingan terakhir penyisihan Grup B dan kemungkinan besar akan diperkuat Zlatan Ibrahimovic yang telah pulih dari cedera, tampaknya berkemampuan memecahkan kegembiraan Jerman. "Swedia bisa menjadi halangan. Kami telah melihat permainan mereka di Piala Dunia, dan kami sadar bahwa mereka mampu menjadi tim terbaik di dunia," ujarnya. Kegagalan Jerman yang terakhir dalam Piala Dunia terjadi pada 1978 di Argentina. Saat itu, Jerman adalah juara bertahan, tetapi tersingkir pada babak kedua. Setelah itu, Jerman tampil di final sebanyak empat kali, dan kemenangan terakhirnya terjadi pada 1990. Jerman menjadi perempatfinalis pada 1994 dan 1998. Menghadapi Swedia, Christoph Metzelder pun akan kembali memperkuat Jerman setelah bek tengah itu diistirahatkan saat bermain melawan Ekuador. Jerman selama ini menang dua kali dari tiga pertemuannya dengan Swedia, termasuk kemenangan 4-2 pada 1974 menjelang merebut gelar Piala Dunia saat tampil sebagai tuan rumah. Sedangkan, kemenangan Swedia terjadi pada 1958 pada semifinal juga saat negeri itu menjadi tuan rumah, tetapi mereka akhirnya kalah dari Brazil di babak final. Swedia harus berjuang susah payah untuk melaju ke babak kedua Piala Dunia 2006, setelah ditahan imbang tanpa gol oleh Trinidad & Tobago pada pertandingan pertama penyisihan grup. Mereka menang 1-0 atas Paraguay melalui gol yang tercipta pada menit-menit terakhir, dan memastikan tempatnya di babak 16 besar setelah bermain imbang melawan Inggris. "Kami bermain baik pada babak kedua saat melawan Inggris. Secara fisik, kami lebih kuat. Jerman tentu mendapat keuntungan, karena bermain di depan publik sendiri, tetapi pemain kami dapat mengatasinya," kata pelatih Swedia, Lars Lagerback. Ia pun menegaskan, Ibrahomovic yang absen pada pertandingan melawan Paraguay dan Inggris lantaran cedera pangkal paha kondisinya semakin membaik. Marcus Allback yang menggantikan peran Ibrahomovic pun bermain sangat cemerlang, dan Lagerback tampaknya lebih memilih menyimpan Ibrahimovic di bangku cadangan saat menghadapi Jerman. Perkiraan pemain dan strategi dasar dari kedua kesebelasan dalam pertandingan yang dipimpin wasit Carlos Simon dibantu penjaga garis Aristeu Tavares dan Ednilson Corona, seluruhnya dari Brazil, adalah sebagai berikut: Jerman (4-4-2) 1-Jens Lehmann; 3-Arne Friedrich, 21-Christoph Metzelder, 17-Per Mertesacker, 16-Philipp Lahm; 19-Bernd Schneider, 8-Torsten Frings, 13-Michael Ballack, 7-Bastian Schweinsteiger; 20-Lukas Podolski, 11-Miroslav Klose. Swedia (4-4-2) 1-Andreas Isaksson; 3-Olof Mellberg, 4-Teddy Lucic, 5-Erik Edman, 7-Niclas Alexandersson; 6-Tobias Linderoth, 9-Fredrik Ljungberg, 21-Christian Wilhelmsson, 16-Kim Kallstrom; 20-Marcus Allback, 11-Henrik Larsson. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006