Jakarta (ANTARA/JACX) - Potret sejumlah anak yang diklaim sebagai korban perdagangan manusia di Ukraina, diedarkan seorang pemilik akun Twitter terverifikasi.

Gambar hitam putih yang dibagikan pada 20 Juli ini, memperlihatkan sekumpulan anak dengan hanya memakai celana pendek, sedang duduk di papan kayu. Sebagian lagi tampak tertidur di papan tersebut.

Hingga Jumat (28/7), dokumentasi tersebut telah dilihat sekira 350.000 kali.

Gambar itu juga dilengkapi dengan narasi berikut:
"Ukraina dari dulu selalu memiliki masalah perdagangan manusia dan saya bisa membuktikannya."

Lalu, benarkah gambar tersebut merupakan anak-anak korban perdagangan orang di Ukraina?
Tangkapan layar berisi narasi hoaks tentang gambar kumpulan anak korban perdagangan orang di Ukraina (Twitter)


Penjelasan:
Foto yang diunggah oleh akun Twitter dengan 600.000 lebih pengikut itu, tidak terbukti berhubungan dengan kasus perdagangan manusia di Ukraina.

Dokumentasi itu aslinya memperlihatkan anak-anak korban Holodomor dalam kondisi kelaparan.

Potret identik dapat ditemukan dalam artikel daring Encyclopedia of Modern Ukraine dengan judul "Kelaparan, Holodomor 1932-33,".

Merujuk Wikipedia, Holodomor menjadi sebutan bagi peristiwa genosida di Ukraina pada 1932-1933. Hampir tujuh juta orang tewas akibat kelaparan pada Holodomor.

Kematian besar-besaran itu terjadi karena rezim tirani Uni Soviet ingin menghapus semangat kebangsaan rakyat Ukraina, dan menuntut paksa Ukraina agar mematuhi perintah Uni Soviet.

Klaim: Gambar kumpulan anak korban perdagangan orang di Ukraina
Rating: Hoaks

Cek fakta: Hoaks! Foto Presiden Ukraina ikuti acara gay

Cek fakta: Hoaks! Pasukan khusus China pergi ke Ukraina bantu Rusia

Baca juga: Peretas ambil alih situs pemerintah lokal Ukraina, sebarkan hoaks




  

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2023