Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh menyebutkan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di provinsi itu hingga Juli 2023 baru mencapai 97.177 ton atau 43,91 persen, dari total alokasi pupuk subsidi untuk Aceh tahun ini sebesar 221.321 ton.

“Harapan kita petani bisa segera menebus pupuk bersubsidi ini,” kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Distanbun Aceh Nurlaila di Banda Aceh, Sabtu.

Ia menjelaskan ada tiga jenis pupuk bersubsidi yang dialokasikan Kementan untuk Aceh, yakni Urea, NPK dan NPK formula khusus. Untuk realisasi penyaluran Urea sudah mencapai 50.854 ton atau 43,02 persen dari total alokasi 118.224 ton.

Kemudian, untuk pupuk NPK sudah mencapai 46.279 ton atau 47,48 persen dari total alokasi 97.476 ton, serta NPK formula khusus baru 43 ton atau 0,77 persen dari total alokasi 5.620 ton.

Kendati demikian, Nurlaila menilai, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di tengah petani ini tergolong lambat, hal itu dipicu dampak kekeringan yang diakibatkan fenomena perubahan iklim El Nino sehingga banyak tani tidak bercocok tanam.

“Alasan belum ditebus karena kekeringan, jadi petani sudah olah tanah dan tidak jadi tanam, maka tidak jadi tebus. Tapi walaupun tidak jadi tebus sekarang, kapanpun mau ditanam bisa tebus, asal namanya ada e-alokasi,” ujarnya.

Ia menambahkan, ada sembilan komoditas yang dapat menggunakan pupuk bersubsidi, yakni tanaman pangan hanya komoditi padi, jagung dan kedelai, sedangkan untuk tanaman hortikultura hanya bawang merah, bawang putih dan cabai merah.

“Dan untuk komoditi perkebunan hanya tebu rakyat, kakao rakyat dan kopi rakyat. Jadi perubahan yang signifikan itu jenis pupuk dan jenis tanaman yang boleh memakai pupuk bersubsidi,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Nurlaila, pupuk subsidi juga tidak bisa digunakan oleh semua petani, tapi hanya mereka yang menanam sembilan komoditi tersebut dan memiliki luas lahan maksimal hanya 2 hektare.

“Petani yang memiliki lahan lebih dari 2 hektare itu tidak bisa, langsung ditolak sistem. Karena penerima pupuk bersubsidi ini sudah ter-input by name by address, jadi tepat sasaran,” ujarnya.

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023