Karawang (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebutkan realisasi investasi di wilayah Karawang pada triwulan kedua atau periode April-Juni tahun ini telah mencapai Rp12,554 triliun.

"Realisasi investasi di Karawang hingga saat ini masih didominasi penanaman modal asing," kata Sub Koordinator Data dan Informasi Bidang Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Karawang, Oktaf Hariaji, di Karawang, Minggu.

Ia menyampaikan, dengan capaian Rp12,554 triliun pada triwulan kedua tahun ini, serapan tenaga kerjanya sebanyak 2.209 orang.

Untuk rincian dari pencapaian realisasi di triwulan kedua itu, penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp11,7 triliun. Sedangkan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp783,69 miliar.

"Sektor yang paling banyak investasinya ialah dari sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi," katanya.

Sementara itu, jika digabungkan antara realisasi investasi triwulan pertama dan kedua, atau pada periode Januari-Juni 2023, jumlah total investasinya sebesar Rp22,36 triliun.

Pencapaian realisasi investasi di Karawang tersebut masih berada di bawah Kabupaten Bekasi, yang mencapai Rp26,47 triliun.

Meski demikian, Oktaf mengaku pihaknya akan terus berupaya untuk menarik sebanyak-banyaknya investor agar bersedia menanamkan investasi di Karawang.

"Kami terus berusaha memaksimalkan pelayanan perizinan untuk mempermudah investor dalam memproses izinnya melalui OSS dengan menyediakan pelayanan melalui mal pelayanan publik," katanya.

Ia menyampaikan, upaya itu dilakukan agar realisasi investasi di Karawang terus meningkat. Sehingga target investasi di Karawang pada tahun ini bisa tercapai.

"Kami terus berupaya agar target investasi di Karawang pada tahun ini sebesar Rp40 triliun bisa tercapai," katanya.

Baca juga: BKPM: Produsen pangan investasi 30 juta euro bangun pabrik di Karawang

Baca juga: Bupati Karawang optimistis target investasi Rp40 triliun bisa tercapai


 

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023