Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau menyiapkan pengolahan air laut menjadi air tawar menggunakan sistem Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) sebagai upaya antisipasi El Nino di pulau perbatasan, Pulau Belakangpadang.

Camat Belakangpadang Yudi Admajianto di Batam, Senin, mengatakan di Pulau Belakangpadang terdapat dua sumber air yaitu menggunakan waduk air penampungan dan sistem SWRO.

"Tahun 2019 lalu saat musim kering, Alhamdulillah, yang menyelamatkan masyarakat itu sistem SWRO. Jadi pengolahan air laut jadi air tawar yang di bangun Kementerian PUPR pusat dari tahun 2017," kata Yudi.

Ia menyampaikan jika nantinya persediaan air hasil dari sistem SWRO tidak mencukupi, biasanya masyarakat memilih air drum dari Tanjung Pinggir, Kota Batam, meskipun harganya cukup mahal.

Baca juga: BMKG: 63 persen wilayah zona musim Indonesia terdampak El Nino

Baca juga: Tito Karnavian beberkan langkah antisipatif bagi pemda hadapi El Nino


"Satu kubik air ditampung di lima drum, dan satu drum dijual Rp25 ribu. Sementara air SWRO ini itu satu kubik bisa lima drum dan satu drumnya Rp20 ribu. Jadi kalau beli 1 kubik air Rp100 ribu. Itu alternatif terakhir kalau memang sudah tidak ada air lagi, dan sistemnya beli," ujar dia.

Yudi menambahkan hingga saat ini ketersediaan air dari waduk penampungan dan sistem SWRO masih dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Belakangpadang.

"Alhamdulillah, keduanya masih beroperasi. Mudah-mudahan tidak terjadi kekeringan sehingga dua sumber air kita tetap lancar," kata dia.

Lebih lanjut, Yudi menyampaikan jika ketersediaan air hanya berfokus pada sistem SWRO, maka mesinnya akan lebih cepat rusak karena lebih sering berproduksi.

"Tapi berdasarkan pengalaman beberapa bulan terakhir di Belakangpadang masih ada hujan. Bahkan beberapa hari terakhir ini masih hujan walaupun cepat atau hanya sebentar. Mudah-mudahan tidak kekeringan," demikian Yudi.*

Baca juga: Pertanian cerdas untuk menjawab tantangan El Nino

Baca juga: Disperindag Lebak siap operasi pasar antisipasi dampak El Nino

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023