Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa perubahan iklim yang terjadi dan berpengaruh di Indonesia, memicu hujan es di Papua Tengah yang berdampak pada kelaparan warga di wilayah tersebut.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam diskusi daring dipantau di Jakarta, Senin, menyebutkan fenomena iklim yang berbeda yakni iklim dingin di Papua sedang terjadi ketika yang lainnya mengalami musim kering.

“Jadi tanaman masyarakat, jagung, mati karena ada fenomena suhu dingin yang luar biasa. Sehingga ada beberapa ribu orang masyarakat Papua yang terletak di Papua Tengah, ini yang mengalami kelaparan, sampai ada 6 orang meninggal,” ujar Suharyanto.

Dalam hal ini, Suharyanto melalui BNPB menyatakan masalah perubahan iklim menjadi perhatian serius.

Baca juga: Menko Kesra-Kepala BNPB salurkan bantuan kekeringan di Kabupaten Puncak

Baca juga: Presiden: Tangani dampak cuaca ekstrem di Papua Tengah secepatnya


Untuk saat ini, upaya yang dilakukan Pemerintah melalui BNPB adalah memberikan bantuan langsung kepada warga Papua Tengah terdampak bencana kelaparan akibat dampak perubahan iklim yang sebabkan gagal panen.

Selain itu, BNPB bersama sejumlah instansi lainnya seperti BMKG, Kementerian Sosial, Kementerian PUPR, Badan Pangan Nasional berupaya mengurangi dampak kekeringan yang ditimbulkan fenomena El Nino, dimana puncaknya diprediksi pada bulan September dan Oktober.

Pemerintah menyiapkan dua strategi untuk mengurangi dampak fenomena El Nino penyebab kekeringan yakni mengimbau ketersediaan air di daerah-daerah rawan kekeringan, dan kewaspadaan kebakaran hutan dan lahan.*

Baca juga: Mensos beri bantuan 1.000 ekor babi kepada warga Papua Pegunungan

Baca juga: Cuaca ekstrem di Kabupaten Puncak enam warga dilaporkan meninggal

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023