Kairo (ANTARA) - Mesir menjadi tuan rumah pertemuan faksi-faksi Palestina pada Minggu (30/7) untuk membahas berbagai upaya rekonsiliasi di tengah meningkatnya kekerasan antara Israel dan Palestina di Tepi Barat.

Laporan kantor berita resmi Mesir MENA menyebutkan bahwa pertemuan tersebut dipimpin Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang bertujuan untuk memulihkan persatuan di antara faksi-faksi internal Palestina,

Ketika dua gerakan utama yang menjadi rival, Fatah yang berkuasa dan Hamas yang mengendalikan Gaza, berpartisipasi dalam pertemuan itu di New Alamein City, Mesir, kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) sebelumnya mengumumkan mereka akan memboikot pertemuan tersebut karena penangkapan politis terhadap beberapa anggotanya oleh Otoritas Palestina pimpinan Abbas.

Pertemuan yang dimediasi Mesir itu digelar di tengah meningkatnya kekerasan di Tepi Barat. Pada awal Juli lalu, serangan yang dilancarkan Israel ke kamp pengungsi Jenin menewaskan sedikitnya 12 warga Palestina dan melukai lebih dari 150 orang.

Kedutaan Besar Palestina mengungkapkan bahwa Presiden Palestina dan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi dijadwalkan bertemu pada Senin (31/7).

Mesir, yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979, telah mensponsori pertemuan antara faksi-faksi Palestina selama bertahun-tahun, dengan tujuan untuk memediasi gencatan senjata antara gerakan bersenjata Palestina dan Israel.

Mesir telah berulang kali menegaskan posisinya yang mendukung berdirinya negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya sesuai dengan solusi dua negara yang diakui secara internasional.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023