Medan (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Sumatera Utara, Ilyas Sitorus mengatakan angka melek huruf berdasarkan usia 15 tahun ke atas di wilayah itu mencapai 99,5 persen pada tahun 2022 melampaui angka nasional yakni 96,35 persen.

“Melek huruf menjadi indikator untuk melihat perkembangan pendidikan penduduk. Semakin tinggi angka melek huruf atau kecakapan baca tulis, maka semakin tinggi pula mutu dan kualitas sumber daya manusia. Saat ini angka melek huruf kita di angka 99,5 persen," ujar Ilyas Sitorus, di Medan, Senin.

Ilyas Sitorus mengatakan untuk mendukung kemajuan pendidikan di Sumut, Pemprov Sumut, telah mengalokasikan anggaran pendidikan yang ditampung dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 2023.

"Anggaran tersebut untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana yang menunjang kemajuan Sumut," kata Ilyas.

Baca juga: Menteri Bintang tekankan pengarusutamaan gender di sektor perpustakaan

Baca juga: Tingkat melek huruf perempuan penyandang disabilitas hanya 44,5 persen


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, terdapat 1.074 unit sekolah SMA negeri dan swasta tahun 2022-2023 di Sumut. Angka ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2021-2022 sebanyak 1.066 unit sekolah.

Sedangkan jumlah SMK negeri dan swasta pada tahun 2021/2022 mencapai 974 unit sekolah menjadi 979 unit sekolah pada tahun 2022-2023.

Ilyas menjelaskan jumlah guru juga mengalami penambahan setiap tahunnya. Tahun 2021-2022 jumlah guru SMA negeri dan swasta sebanyak 22.870 orang dan bertambah di tahun 2022-2023 menjadi 23.096 orang. Sementara jumlah guru negeri dan swasta SMK tahun 2021-2022 mencapai 20.634 orang, menjadi 20.173 orang pada tahun 2022-2023.

"Jumlah murid SMA tahun 2022 sebanyak 384.886 siswa, jumlahnya menurun menjadi 384.438 siswa. Sedangkan jumlah murid SMK pada tahun 2021-2022 tercatat sebanyak 327.691 siswa, menjadi 308.921 siswa pada tahun 2022-2023," kata ilyas.

Sementara itu Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat SMA di Sumut pada tahun 2022 sebesar 94,44 persen sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SMA 66,3 persen.

Ilyas menegaskan, pendidikan adalah hak dasar setiap warga negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Sekaligus sebagai perwujudan komitmen dalam memberikan kesempatan memperoleh pendidikan.

“Pendidikan yang baik adalah salah satu dari visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut. Capaian angka ini tentunya sangat menggembirakan, namun tidak lantas membuat kita semua berpuas diri, namun ke depan semuanya harus lebih ditingkatkan lagi dan tentunya juga kerja sama dari semua pihak sangat dibutuhkan," ujar Ilyas*

Baca juga: Angka buta aksara menurun jadi 1,71 persen

Baca juga: Menakar upaya peningkatan budaya literasi dan melek huruf

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023