Kami terus memberikan dukungan bagi pengembangan Geopark Gunung Sewu di antaranya melalui kegiatan Jelajah Gunung Sewu
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung pengembangan Geopark Gunung Sewu di Kabupaten Wonogiri, setelah United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan kawasan gunung tersebut sebagai Global Geopark pada 2015.

“Kami terus memberikan dukungan bagi pengembangan Geopark Gunung Sewu di antaranya melalui kegiatan Jelajah Gunung Sewu yang melibatkan instansi terkait di Provinsi Jateng dan Kabupaten Wonogiri, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan tokoh masyarakat setempat,” kata Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng Heru Sugiharto di Semarang, Senin.

Revalidasi I pascapenetapan Geopark Gunung Sewu dilaksanakan pada 2019, dan empat tahun kemudian, UNESCO kembali melakukan revalidasi II atau evaluasi ulang terkait kelayakan, pada 25-30 Juli 2023.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan “Jelajah Gunung Sewu” bertujuan untuk jelajah geopark guba meningkatkan eksposur pentingnya peran Geopark Gunung Sewu dalam pengembangan wilayah.

Selain itu, sebagai wujud apresiasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian Gunung Sewu UNESCO Global Geopark.

Baca juga: Gubernur Khofifah bentuk Forum Geopark Jawa Timur

Baca juga: Bappenas dukung pengembangan Geopark Gunung Sewu di Gunung Kidul


“Peran Pemprov Jateng dalam mengembangkan Geopark Gunung Sewu adalah dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana, yang dapat mendukung pengembangan, pemanfaatan serta pelestarian Geopark Gunug Sewu,” ujarnya.

Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah membantu membina dan meningkatkan kapasitas pembangunan masyarakat setempat sehingga tujuan dari geopark untuk kemajuan dan peningkatan ekonomi masyarakat dengan tetap memelihara kelestarian warisan alam bisa terwujud.

Ia menyebutkan infrastruktur di antaranya adalah berupa akses jalan provinsi yang bagus termasuk adanya pemberian papan nama atau papan penunjuk jalan lokasi geosite dan penyebaran informasi di media sosial maupun membangun website yang terkait Geopark Gunung Sewu.

“Termasuk memfasilitasi penelitian, yang dilakukan baik oleh kalangan akademisi atau lembaga yang bergerak dalam bidang penelitian lainnya,” ujarnya.

Menurut Heru, Gunung Sewu yang berada di Kabupaten Gunung Kidul (Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta), Kabupaten Wonogiri (Provinsi Jawa Tengah) dan Kabupaten Pacitan (Provinsi Jawa Timur) merupakan kawasan yang memiliki unsur geologi (kebumian), yang di dalamnya termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya.

Masyarakat setempat, lanjut dia, juga terus diajak berperan untuk melindungi serta meningkatkan fungsi dan manfaat warisan alam tersebut karena pada hakikatnya geopark memiliki tiga komponen dasar yaitu geo diversity, bio diversifity, dan cultural diversity.

Manfaat Geopark Gunung Sewu adalah sebagai fungsi pendidikan, fungsi budaya, fungsi ekologi dan fungsi ekonomi termasuk pariwisata.

Masyarakat bisa berperan untuk meningkatkan kehidupan ekonomi yang berkelanjutan, melalui pemanfaatan potensi dan interaksi dengan warisan geologi yang ada, dengan tetap menjaga dan melindungi kelestarian alamnya,” tuturnya.

Ia berharap sinergi antarpemerintah daerah di tiga wilayah terus terjalin dengan baik sehingga dibutuhkan koordinasi intensif untuk mencapai persamaan persepsi, sehingga lebih mudah untuk mencapai tujuan bersama.

Baca juga: Perhutani buka jalur pendakian Gunung Lawu

Baca juga: Gunung Sewu diprediksi tetap jadi UNESCO Geopark, ini keuntungannya


Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023