New Delhi (ANTARA) - Dua orang tewas dan 15 lainnya terluka saat orang-orang mencoba menghentikan prosesi oleh organisasi Hindu sayap kanan di negara bagian utara India, Haryana pada Senin, kata polisi.

Insiden itu terjadi di distrik Nuh dengan penduduk mayoritas Muslim; sejumlah mobil dibakar dan bebatuan dilemparkan ke arah polisi, pemerintah negara bagian mengerahkan pasukan tambahan untuk mengendalikan keadaan, menurut laporan Press Trust India.

Polisi menggunakan gas air mata dan melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan kerumunan. Selain itu jaringan internet juga dicabut di wilayah itu dan perintah yang melarang pertemuan besar dikeluarkan.

"Kejadian hari ini sangat disayangkan, Saya meminta semua orang menjaga perdamaian di kota ini. Pihak yang bersalah tidak akan selamat, tindakan tegas akan dijatuhkan kepada mereka," cuit Kepala Pemerintahan Haryanan Lal Khattar di X, platform yang sebelumnya disebut Twiiter.

Berbagai sumber menyebutkan bentrokan dipicu setelah Monu Manesar, seorang penggembala sapi yang dicari akibat sejumlah kasus pidana termasuk pembunuhan dua orang pria Muslim pada Februari di Rajasthan, mengatakan dalam video akan mengikuti reli tersebut.

"Prioritas utama kami adalah mengendalikan situasi. Kami meminta semua pihak menjaga perdamaian. Kami juga berusaha mengirimkan pasukan dengan helikopter," kata Menteri Dalam Negeri Anil Vij.

Ketegangan antara Hindu dan Muslim di India meningkat dalam beberapa tahun terakhir, yang mana para pengamat menyatakan negara menutup mata dan tidak berbuat banyak untuk menghentikan kekerasan.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Sekitar 33 militan suku di India tewas dalam bentrokan
Baca juga: Dicurigai membawa daging sapi, seorang pria tewas dikeroyok di India
Baca juga: Di ibu kota India, kerusuhan perdalam perpecahan antara Hindu, Muslim

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023