Mumbai (ANTARA) - Permintaan emas India pada 2023 bisa turun 10 persen dari tahun lalu ke level terendah dalam tiga tahun, karena rekor harga tinggi meredam pembelian eceran, Dewan Emas Dunia (WGC) mengatakan pada Selasa.

Pembelian yang lebih rendah di konsumen emas terbesar kedua di dunia itu dapat membatasi reli harga global. Penurunan permintaan impor emas juga dapat membantu mempersempit defisit perdagangan India dan mendukung rupee.

"Kami tetap berhati-hati tentang permintaan emas karena menghadapi ketidakpastian akibat kenaikan harga lokal dan perlambatan dalam pengeluaran diskresioner," kata Somasundaram PR, kepala eksekutif wilayah operasi India WGC.

Permintaan bisa turun menjadi 700 metrik ton pada 2023 dari 774,1 metrik ton tahun lalu, katanya.

Konsumsi emas India pada kuartal April-Juni turun 7,0 persen menjadi 158,1 metrik ton, karena perhiasan dan permintaan investasi turun akibat reli harga lokal, yang mencapai rekor tertinggi 61.845 rupee per 10 gram pada kuartal tersebut, kata WGC.

Harga emas yang lebih tinggi telah mendorong beberapa orang untuk menjual perhiasan dan koin lama mereka, yang menyebabkan lonjakan persediaan emas bekas, katanya.

Pada kuartal Juni, persediaan emas bekas melonjak 61 persen dari tahun lalu menjadi 37,6 metrik ton, tertinggi dalam hampir 3 tahun, data menunjukkan.

Penyelundupan emas telah mendapatkan momentum karena rekor harga yang tinggi dan sejak New Delhi tahun lalu menaikkan bea masuk pada logam mulia, kata Somasundaram.

Para operator pasar gelap, yang menyelundupkan emas dari luar negeri dan menjualnya untuk uang tunai guna menghindari bea, telah menawarkan diskon, sehingga merugikan pemain terorganisir yang membayar bea, tambahnya.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023