Penurunan impor itu berdampak pada kenaikan surplus neraca perdagangan.
Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menyatakan, nilai ekspor Sumut mengalami kenaikan 7,53 persen pada Juni 2023 menjadi 900,361 juta dolar AS secara bulanan, dan pada saat yang sama, nilai impor menurun 10,81 persen.

"Penurunan impor itu berdampak pada kenaikan surplus neraca perdagangan," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin dalam konferensi pers daring yang diikuti di Medan, Selasa.

Nurul melanjutkan, pada Juni 2023, nilai ekspor Sumut meningkat dari 837,299 juta dolar AS menjadi 900,361 juta dolar AS.

Baca juga: Apindo: Aturan soal impor di e-commerce perlu diperhatikan

Komoditas industri masih menguasai ekspor Sumut dengan nilai 844,67 juta dolar AS (93,82 persen dari total), disusul sektor pertanian dengan nilai 55,683 juta dolar AS (6,18 persen).

China merupakan negara tujuan utama ekspor Sumut pada Juni 2023 dengan nilai 133,14 juta dolar AS (14,79 persen). Setelah itu ada Amerika Serikat dengan nilai 132,53 juta dolar AS (14,72 persen) dan India (8,72 persen).

Ekspor Sumut ke negara-negara ASEAN 12,17 persen (109,53 juta dolar AS) dan negara-negara Asia, di luar ASEAN, senilai 307,46 dolar AS (34,15 persen).

Impor Sumut pada Juni 2023 menurun jadi 476,450 juta dolar AS dari 534,186 juta dolar AS pada Mei 2023.

Impor barang modal meningkat pada Juni 2023, dibandingkan bulan sebelumnya, dari 10,24 persen menjadi 11,08 persen.

Sementara itu impor barang konsumsi menurun dari 12,73 persen pada Mei 2023 menjadi 9,09 persen pada Juni 2023.

Impor bahan baku penolong meningkat menjadi 79,83 persen dari sebelumnya 77,03 persen pada Mei 2023.

"Penurunan impor barang konsumsi itu bagus karena artinya kita tidak bergantung pada bahan impor. Kenaikan impor barang modal juga baik lantaran berkaitan dengan investasi," tutur Nurul.

Baca juga: Produk makanan olahan Sidoarjo tembus pasar Malaysia

Sama seperti ekspor, barang impor Sumut juga paling banyak berasal dari China dengan nilai 123,74 juta dolar AS (25,97 persen dari total keseluruhan). Dua negara lain yang lain yang berstatus terbanyak mengirimkan produknya ke Sumut yaitu Australia senilai 61,86 juta dolar AS (12,98 persen) dan Malaysia dengan 58,38 juta dolar AS (12,25 persen).

Impor dari negara-negara ASEAN mencapai 118,64 juta dolar AS (24,90 persen), sementara negara Asia di luar ASEAN 163,55 juta dolar AS (34,32 persen).

Dengan demikian, neraca perdagangan Sumut pada Juni 2023 ada di angka 423,912 juta dolar AS, melambung lebih dari 100 juta dolar AS dibandingkan Mei 2023 (303,113 juta dolar AS).

Surplus tertinggi Sumut dihasilkan dari perdagangan dengan Amerika Serikat (106 juta dolar AS), India (60 juta dolar AS) dan Jepang (37 juta dolar AS).

Sebaliknya, defisit terbanyak datang dari perdagangan dengan Australia (50 juta dolar AS), Singapura (28 juta dolar AS), dan Malaysia (27 dolar AS).

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023