Sinjai (ANTARA News) - Seorang ibu rumah tangga setengah baya korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, minta pemerintah agar rumahnya yang nyaris roboh bisa segera diperbaiki dan dibangun kembali. Permintaan tersebut dilontarkan kepada Wapres Jusuf Kalla dan sejumlah menteri kabinet saat mengunjungji lokasi Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Sinjai, Sulsel, Sabtu Siang. Menanggapi permintaan warga tersebut Wapres Jusuf Kalla mengatakan, bantuan akan diberikan melalui Bupati. Kepada Wapres ibu tersebut mengaku kehilangan salah seorang keponakannya. Wapres Jusuf Kalla didampingi Gubernur Sulsel HM Aminsyam serta Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensos Bahtiar Chamsyah serta Menteri Perhubungan Hatta Radjasa tiba di lokasi bencana pukul 11.30 WITA menggunakan pesawat helikopter dan langsung meninjau rumah-rumah warga yang hancur akibat banjir bandang Selasa lalu. Sebagian besar rumah di wilayah tersebut terlihat hancur rata dengan tanah, sedangkan sebagian lainnya menggalami rusak berat dan kondisinya nyaris roboh. Sebagian besar rumah yang mengalami kerusakan merupakan rumah panggung yang terbuat dari bahan kayu. Sementara itu di rumah-rumah permanen yang berbahan baku tembok, nampak bekas genangan air setinggi 1 meter hingga 1,5 meter. Dalam kunjungan tersebut selain mendapatkan penjelasan dari Bupati Sinjai Andi Rudiyanto Assapa, mengenai keadaan di wilayahnya pasca banjir bandang, Wapres juga melakukan dialog langsung dengan penduduk setempat yang menjadi korban. Kerusakan di lokasi tersebut terlihat cukup parah sejumlah pohon-pohon besar bertumbangan dan puing-puing bekas rumah berserakan di sejumlah tempat. Sementara itu rumah-rumah yang masih berdiri terlihat dalam kondisi yang sudah tidak utuh lagi. Usai mengunjungi lokasi bencana Wapres Jusuf Kalla juga meninjau kantor pengolahan data dan informasi Kabupaten Sinjai yang sekaligus menjadi posko pengaduan bencana alam. Dalam kunjungan ke lokasi sekitar 30 menit, Wapres dan rombongan pada pukul 12.40 WITA melakukan pertemuan dengan Muspida Sulsel dan Satkorlak.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006