Ini semacam reaksi spontan jangka pendek, jadi kita harus menunggu dan melihat bagaimana ini berjalan
Hong Kong (ANTARA) - Saham-saham Asia dan imbal hasil obligasi pemerintah AS turun pada Rabu, setelah lembaga pemeringkat Fitch secara tak terduga menurunkan peringkat surat utang tingkat atas Amerika Serikat.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik tergelincir 2,14 persen. Nikkei Jepang berakhir anjlok 2,30 persen, sementara indeks S&P/ASX 200 Australia ditutup merosot 1,29 persen.

Di China, indeks saham-saham unggulan CSI 300 ditutup 0,70 persen lebih rendah dan indeks Hang Seng Hong Kong berakhir terpangkas 2,22 persen, karena beberapa investor membukukan keuntungan di tengah tidak adanya tindakan nyata dan kuat oleh Beijing untuk menopang ekonomi yang goyah.

Saham Asia juga terbebani oleh penurunan di Wall Street semalam. Saham berjangka AS, e-mini S&P 500, turun 0,2 persen pada Rabu.

Pada awal perdagangan Eropa, pan-region Euro Stoxx 50 berjangka turun 0,7 persen. DAX berjangka Jerman dan FTSE berjangka masing-masing menyusut 0,8 persen dan 0,5 persen.

Fitch memangkas peringkat kredit Amerika Serikat satu tingkat menjadi AA+ dari AAA, mengutip penurunan fiskal, keputusan yang diumumkan setelah penutupan Wall Street pada Selasa (1/8/2023).

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun sekitar 2 basis poin menjadi 4,025 persen di Tokyo.

"Sebagian besar gejolak Asia pagi ini dan pergerakan imbal hasil obligasi pemerintah dipicu oleh keputusan Fitch," kata Manishi Raychaudhuri, kepala penelitian ekuitas Asia Pasifik di BNP Paribas.

"Ini semacam reaksi spontan jangka pendek, jadi kita harus menunggu dan melihat bagaimana ini berjalan."

Raychaudhuri mengatakan langkah Fitch mungkin benar-benar mengarah pada peningkatan permintaan obligasi pemerintah AS, setidaknya dalam waktu dekat, mengingat surat utang perusahaan AS "mungkin dipandang lebih berisiko sekarang daripada dulu".

Para investor secara berlawanan melarikan diri ke keamanan relatif surat utang negara dari pasar ekuitas yang lebih berisiko. Obligasi pemerintah, yang imbal hasilnya turun ketika harga naik, juga dibeli ketika Standard & Poor's memangkas peringkat "AAA" teratas AS satu tingkat menjadi "AA-plus" pada 2011.

Tony Sycamore, seorang analis IG, mengatakan selain langkah Fitch, ada beberapa data yang mengecewakan di AS dan China serta beberapa pendapatan emiten yang lebih lemah dari perkiraan, dan orang-orang menjual investasi dan membelanjakan uangnya.

Manajer yang hanya dapat memegang surat utang dengan peringkat AAA dari setidaknya dua agensi, misalnya, perlu duduk dan memikirkan apa yang harus dibeli daripada obligasi pemerintah AS, katanya.

Dolar AS bergerak lebih rendah terhadap sekeranjang mata uang utama segera setelah pengumuman, tetapi naik 0,1 persen pada sore Asia.

Imbal hasil obligasi 10-tahun Jepang mencapai puncak baru sembilan tahun pada Rabu karena investor terus menguji toleransi Bank Sentral Jepang untuk imbal hasil yang lebih tinggi menyusul penyesuaian kebijakan yang mengejutkan pada Jumat (28/7/2023).

Sementara reaksi investor terhadap penurunan peringkat relatif terkendali, hal itu telah menyuntikkan beberapa ketidakpastian ke pasar keuangan.

"Ini pada dasarnya memberi tahu Anda bahwa pengeluaran pemerintah AS adalah masalah. Ini adalah situasi anggaran yang tidak berkelanjutan karena ekonomi bahkan tidak dapat tumbuh keluar dari masalah ini ke depan," kata Steven Ricchiuto, kepala ekonom AS, Mizuho Securities. "Oleh karena itu, mereka harus mengatasinya atau menerima konsekuensi dari potensi penurunan peringkat lebih lanjut."

Melihat lebih jauh penurunan peringkat Fitch, area fokus utama masih akan menjadi bank sentral, pendapatan perusahaan dan, khususnya di China, prospek stimulus dan masalah geopolitik, kata Raychaudhuri dari BNP.

Amerika Serikat menerbitkan data baru tentang klaim pengangguran dan pengangguran pekan ini.

Harga minyak naik pada Rabu, diperdagangkan mendekati level tertinggi sejak April, setelah data industri menunjukkan penurunan yang jauh lebih curam dari perkiraan minggu lalu dalam persediaan minyak mentah AS.

Minyak mentah West Texas Intermediate berjangka naik 0,9 persen menjadi 82,07 dolar AS per barel, sementara minyak mentah Brent menguat menjadi 85,60 dolar AS per barel. Emas sedikit lebih tinggi, diperdagangkan pada 1.948,29 dolar AS per ounce.

Baca juga: IHSG ditutup turun ikuti pelemahan bursa kawasan Asia
Baca juga: Saham Eropa dibuka tergelincir karena aktivitas pabrik Asia melemah

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023