Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan pihaknya siap untuk menampung santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang jika hukum memutuskan untuk menutup ponpes tersebut.
 
"NU sendiri siap kalau seandainya nanti disuruh untuk menampung siswanya," kata Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Anggota DPR minta kasus Al-Zaytun diputuskan secara hati-hati
 
Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu mengatakan, NU memiliki banyak lembaga pendidikan yang dapat menampung para santri Ponpes Al Zaytun, seandainya ponpes tersebut ditutup.
 
Menurutnya, bukan hanya NU saja yang mampu menampung para santri Ponpes Al Zaytun, namun juga organisasi keagamaan islam lainnya.

Baca juga: Hoaks! Video ribuan santri bakar Ponpes Al-Zaytun
 
Meski demikian, dia menyatakan pihaknya tidak tergesa-gesa dalam membuat keputusan terkait penampungan tersebut karena menghargai proses hukum yang sedang berjalan.
 
"Secara hukum bagaimana, kalau (hukum memutuskan) tutup, ya tutup. Kalau (hukum memutuskan) tidak ya jangan," ujarnya.

Baca juga: Wali santri Ponpes Al-Zaytun laporkan Ken Setiawan ke Bareskrim Polri
 
Menurutnya, pendidikan merupakan persoalan yang penting, namun, pihaknya menunggu keputusan hukum dan pemerintah terkait hal tersebut.
 
Sebelumnya, Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana penistaan agama oleh Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri.
 
Hal tersebut mengakibatkan polemik berkepanjangan terkait masa depan para santri yang mengenyam pendidikan di ponpes tersebut.

Baca juga: Mahfud nilai Polri bekerja cermat dalam kasus Panji Gumilang
Baca juga: Polri resmi tahan Panji Gumilang di Rutan Bareskrim
Baca juga: Wapres minta pendidikan di Ponpes Al Zaytun tetap berjalan

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023