Jakarta (ANTARA) -
Ahli Gizi yang juga Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati menuturkan bahwa mengatur pola makan seimbang sejak dini dan membiasakan aktivitas fisik kepada anak dapat mencegah obesitas.
 
“Orang yang kelebihan berat badan itu dari kecil sudah memiliki perilaku yang tidak seimbang antara makanan yang masuk dengan makanan yang dikeluarkan, jadi kalau mau mencegah obesitas harus dibiasakan sejak kecil, karena kalau sudah dewasa akan lebih sulit menurunkan berat badan,” kata Sandra saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
 
Ia menjelaskan, anak yang kurang gizi di masa kecilnya memiliki potensi obesitas yang lebih besar saat dewasa, karena mekanisme tubuh yang berusaha menyimpan makanan akibat kekurangan asupan.
 
“Orang-orang yang kurang gizi di masa kecilnya, saat remaja dan dewasa akan lebih mudah menjadi gemuk, karena metabolisme tubuh dia tidak biasa mencerna makanan dengan baik, dia terbiasa menyimpan makanan, karena kurang mendapatkan asupan yang benar, sehingga makanan yang disimpan ini akan menumpuk saat dewasa,” ujar dia.

Baca juga: Kemenkes: Buku KIA permudah faskes deteksi dini anak obesitas

Baca juga: Kemenkes: Kasus obesitas anak naik bukan karena fokus pada stunting

 
Menurut dia faktor utama obesitas di Indonesia bukan dari kelebihan gula atau garam, melainkan dari kebiasaan pola makan dan perilaku masyarakat yang kurang beraktivitas fisik.
 
“Pola makan dan aktivitas fisik itu termasuk perilaku, berpengaruh sekitar 70 persen dari status gizi kita, kalau faktor genetik itu 20 persen, dan 10 persen dari faktor lainnya,” paparnya.
 
Sandra menekankan pentingnya orang tua membiasakan diri melakukan aktivitas fisik dan pola makan seimbang agar anak bisa meniru perilaku hidup sehat tersebut untuk menghindari obesitas.
 
Ia juga menyampaikan bahwa kampanye pola makan sehat "Isi Piringku" yang digalakkan oleh Kementerian Kesehatan bisa efektif apabila sudah dikenalkan sejak kecil, dan dilakukan secara konsisten sehingga bisa tumbuh menjadi kebiasaan.
 
"Isi piringku sebenarnya bukan hanya untuk remaja dan dewasa, tetapi harus dikenalkan sejak kecil. Kalau secara gizi, mulai umur empat tahun anak sudah bisa dibiasakan hidup sehat. apabila sejak kecil anak melihat orang tuanya sudah berolahraga dan makan sehat, dia pun akan membiasakan seperti itu,” katanya.
 
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Sạksono Harbuwono mengemukakan program gizi seimbang bertajuk "Isi Piringku" merupakan bentuk intervensi yang tepat dalam menekan laju pertumbuhan angka obesitas di Indonesia.
 
"Program Isi Piringku yang telah diterapkan di puskesmas merupakan langkah positif dalam mewujudkan gizi seimbang dan pencegahan obesitas," kata Dante.
 
Ia mengatakan, program "Isi Piringku" memuat kualitas dan komposisi makanan yang dikonsumsi, yang sebelumnya dikenal dengan istilah empat sehat lima sempurna.

Baca juga: Puskesmas dan RS DKI diminta rutin mendata anak berpotensi obesitas 

Baca juga: 95 persen obesitas pada anak dipengaruhi masalah keseimbangan energi

 

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023