Stuttgart (ANTARA News) - David Beckham sangat ingin menghapus kenangan pahit yang membayangi Inggris pada Piala Dunia 2002 dan tidak ingin mengulangi kejadian yang sama saat menghadapi Ekuador untuk memperebutkan tiket ke perempatfinal, Minggu (25/6). Menurut Beckham, tahun ini adalah waktu terbaik bagi Inggris untuk menebus kegagalan empat tahun lalu di Jepang sekaligus merebut Piala Dunia. Inggris kalah 2-1 pada perempatfinal Piala Dunia 2002 oleh Brazil yang kemudian tampil sebagai juara meski telah terlebih dulu unggul 1-0 dan tim dari Amerika Selatan tersebut harus tampil dengan 10 pemain pada babak kedua. Saat itu, Inggris harus menyerah dari Brazil pada pertandingan yang terjadi di tengah udara panas di Shizuoka. Kali ini, ia sepenuhnya yakin bahwa 2006 adalah saat yang tepat untuk "balas dendam". "Saya kecewa setelah kalah dari Brazil. Saat unggul 1-0, kami merasa akan melaju ke babak selanjutnya dan menang," katanya. "Tetapi semuanya menjadi berantakan. Sekarang, saya merasa bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mewujudkan keinginan yang telah kami rasakan bertahun-tahun." Inggris berjuang melawan udara panas di Jepang empat tahun lalu dan kehilangan beberapa pemain kunci yang tidak berada dalam kondisi puncaknya, namun kali ini Beckham yakin tidak ada alasan untuk melakukan kesalahan lain. Meski harus kehilangan striker Michael Owen dan Wayne Rooney yang kurang persiapan, ia tetap merasa bahwa Inggris cukup tangguh untuk mewujudkan penantian selama 40 tahun, yaitu merebut Piala Dunia kedua. "Kali ini, tak ada alasan untuk kegagalan," kata Beckham. "Pada kompetisi lalu, kami gagal saat kami seharusnya bisa melaju ke babak yang lebih tinggi. Sekarang semuanya tergantung pada kami sebagai tim." Beckham akan memenangi pertandingan untuk Inggris yang ke-93 jika Inggris menang atas Ekuador pada Minggu (25/6) dan meski menyatakan ingin tetap tampil di Piala Dunia, ia menyadari di usianya yang ke-31, mungkin tahun ini ialah tahun terakhirnya untuk merebut gelar terbesar di Piala Dunia, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006