Secara omzet dan biaya kuartal II-2023 mencapai kurang lebih 50 persen dari full year 2022.
Jakarta (ANTARA) - PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) berhasil meraup laba bersih Rp18,8 miliar sepanjang semester I-2023, lebih besar dibandingkan laba bersih pada periode sama tahun sebelumnya yang merugi Rp10 miliar serta menandai perolehan laba bersih perseroan telah mencapai 81 persen dari total laba bersih full year 2022.

“Secara omzet dan biaya kuartal II-2023 mencapai kurang lebih 50 persen dari full year 2022, penyumbang laba bersih bisa mencapai 81 persen adalah manfaat pajak tangguhan sebesar Rp5,654 miliar yang menambah pajak 30 persen dari laba sebelum pajak,” kata Direktur Utama UNIQ Ulung Wijaya melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu.

Selain mencatatkan kinerja positif pada laba bersih, penjualan dan pendapatan usaha UNIQ juga ikut mengalami peningkatan sebesar 49 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan untuk total aset perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 23 persen. Peningkatan aset itu ditopang oleh peningkatan aset lancar sebesar 28 persen dan aset tidak lancar sebesar 19 persen.

Ulung menilai momentum kenaikan laba bersih tersebut, agar dapat dijaga hingga akhir tahun nanti. Mengingat menjelang akhir tahun nanti, tren kenaikan harga batubara akan cenderung sehingga itu menjadi kesempatan emas bagi perseroan dalam meningkatkan kinerja keuangan.

“Selain itu, perseroan berhasil melakukan efisiensi dan penekanan terhadap yang ada salah satunya di harga minyak solar industri dengan diskon 50 persen di awal bulan Mei 2023,” ujarnya pula.

Ulung menambahkan, saat ini perseroan tengah menjajaki kontrak baru untuk jasa pertambangan di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Jambi. Namun ia enggan menyebutkan secara detail terkait dengan nilai kontrak yang didapat. Di sisi lain, hingga akhir tahun, manajemen UNIQ menetapkan target penjualan sebesar Rp500 miliar.

“Kontribusi penjualan paling besar berasal dari bisnis jasa pertambangan sekitar 75 persen dari total omzet. Dan kami manajemen optimistis bisa merealisasikan target tersebut, sesuai dengan kondisi yang bakal terjadi,” katanya lagi.

Sementara itu, apabila dilihat dari laporan keuangan, perseroan tingkat rasio keuangan Net Profit Margin (NPM) UNIQ mencapai 7,89 persen atau lebih besar jika dibandingkan dengan industri yang hanya 6,64 persen.

Artinya, perseroan memiliki kemampuan untuk mencetak laba bersih jika dibandingkan dengan pendapatan dan penjualannya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan industrinya.

Sampai dengan kuartal II-2023, perseroan telah melakukan pembelanjaan capital expenditure (capex) sebesar Rp124,28 miliar atau 77,7 persen dari total budget 2023. Yang mana 97,07 persen digunakan untuk pembelian unit baru serta melakukan general overhaul (GOH) terhadap unit yang lama agar mampu meningkatkan kapasitas produksi operasional.
Baca juga: OJK sebut 9 perusahaan publik Indonesia tembus ASEAN Asset Class
Baca juga: BEI catat 22 perusahaan siap 'right issue' incar dana Rp19,1 triliun

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023