Medan (ANTARA) - General Manager Pelindo Regional I Belawan Jonedi Ramli mengatakan, kemitraan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) (Persero) dengan Uni Emirat Arab (UEA) akan menumbuhkan volume kargo di Pelabuhan Belawan.

"Harapannya memang setelah itu ada 'direct call' (pengapalan langsung-red) dari Belawan ke negara tujuan," ujar Jonedi kepada ANTARA di Medan, Rabu.

PT Pelindo dan konsorsium PT INA-DPWorld Investment (INA-DPWorld), yang dibentuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Indonesia atau Indonesia Investment Authority (INA) dengan Dubai Port World (DP World) dari Uni Emirat Arab (UEA), pada Agustus 2022 menandatangani perjanjian kerja sama pengelolaan Belawan New Container Terminal (BNCT).

Melalui kerja sama itu, kapasitas BNCT yang kini 600 ribu TEUs diproyeksi akan meningkat menjadi 1,4 juta TEUs pada delapan sampai sembilan tahun ke depan.

Pada Juni 2023, PT INA-DPWorld Investment (INA-DPWorld) menandatangani "shareholders agreement" atau perjanjian pemegang saham BNCT dengan PT Pelindo.

Dengan adanya perbaikan infrastruktur dan pengembangan volume terminal, Belawan juga diarahkan untuk menjadi pelabuhan yang dapat mengapalkan barang ekspor langsung (direct call) ke negara-negara tujuan.

Menurut Jonedi, "direct call" akan mengubah peranan Pelabuhan Belawan dari yang sebelumnya menjadi "feeder" atau pengumpan menjadi salah satu pintu gerbang utama logistik di wilayah Selat Malaka.

"Selama ini, kargo dari Belawan dibawa kapal 'feeder' ke Malaysia atau Singapura. Dari sana baru diangkut dengan kapal besar ke negara-negara tujuan. Nantinya, kerja sama dengan UEA, kargo dari Belawan tidak perlu lagi singgah untuk sampai ke tujuan," kata dia.

Sampai saat ini, pengapalan langsung dari Belawan baru ke beberapa negara misalnya Hong Kong, China dan Taiwan.

Pemerintah tengah berupaya membuka jalur "direct call" baru, melalui kemitraan Pelindo dengan INA-DPWorld, menuju India seiring menjanjikannya perdagangan kedua negara.


 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023