Beijing (ANTARA) - Harga minyak sedikit menguat di awal perdagangan Asia pada Kamis, karena pasar menimbang data persediaan AS yang bullish pada Rabu (2/8/2023) dan kemungkinan perpanjangan pengurangan produksi OPEC+ terhadap dampak penurunan peringkat kredit utama pemerintah AS oleh Fitch.

Minyak mentah berjangka Brent terkerek 27 sen atau 0,32 persen, menjadi diperdagangkan di 83,47 dolar AS per barel pada pukul 00.01 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 29 sen atau 0,36 persen, menjadi diperdagangkan pada 79,78 dolar AS per barel.

Kedua harga acuan telah diperdagangkan mendekati level tertingginya sejak April pada Rabu (2/8/2023), tetapi ditutup turun 2,0 persen di tengah sentimen investor yang menghindari risiko setelah penurunan peringkat.

Pada Selasa (1/8/2023), lembaga pemeringkat Fitch menurunkan peringkat kredit AS menjadi AA+ dari AAA, yang mencerminkan perkiraan penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan serta kekhawatiran atas beban utang pemerintah umum yang tinggi dan terus meningkat, polarisasi politik, dan status internasional dolar AS.

Tiga indeks utama Wall Street ditutup lebih rendah dan imbal hasil obligasi pemerintah AS naik pada Rabu (2/8/2023) karena ketidakpastian merebak di pasar keuangan.

Terlepas dari sentimen bearish yang lebih luas, harga minyak terus mendapat dukungan dari pengetatan pasokan.

Stok minyak mentah AS turun dengan rekor 17 juta barel pekan lalu karena kilang-kilang meningkatkan produksi dan ekspor mencapai 5 juta barel per hari, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Rabu (2/8/2023).

Penarikan persediaan, yang secara dramatis melebihi ekspektasi para analis dalam jajak pendapat Reuters sebesar 1,4 juta barel, menunjukkan permintaan global melebihi pasokan karena pemotongan yang dalam dari produsen-produsen utama berlanjut.

Pertemuan komite pemantau pasar berikutnya dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, bersama-sama disebut OPEC+, akan diadakan pada 4 Agustus.

Laporan Reuters menunjukkan bahwa OPEC+ tidak mungkin mengubah kebijakan produksi minyaknya saat ini, dengan Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pemotongan sukarela 1 juta barel per hari untuk satu bulan lagi termasuk September.

Rusia sebelumnya mengumumkan rencana untuk menurunkan ekspor sebesar 500.000 barel per hari pada Agustus, dengan pengiriman yang lebih rendah dari pelabuhan Rusia barat pada minggu pertama Agustus menunjukkan bahwa Moskow akhirnya memenuhi janji pemotongan pasokannya.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023