Jakarta (ANTARA) - Astra melalui Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA-MDR) mendorong sekolah binaannya untuk bisa meraih predikat unggul agar mampu berkontribusi dalam pengembangan pendidikan di Indonesia.

Salah satu sekolah binaan Astra yang berhasil mendapat predikat unggul adalah SMKN 1 Pandak, Kabupaten Bantul, setelah dilakukan asesmen oleh YPA-MDR dan Politeknik Astra.  

“Melalui pencapaian predikat sekolah unggul ini, YPA-MDR berharap sekolah binaan dapat terus termotivasi untuk menorehkan prestasi baik pada bidang akademik dan non akademik,” kata Ketua Pengurus YPA-MDR Gunawan Salim dalam keterangan di Jakarta, Kamis.   

Pihak SMKN 1 Pandak pun merayakannya melalui beragam kegiatan seperti gelar karya kewirausahaan dengan memperkenalkan hasil produk dari sekolah sebagai upaya peningkatan jiwa kewirausahaan bagi peserta didik.  

Tak hanya itu, sekolah juga melaksanakan penandatanganan kerja sama dengan mitra industri guna menyiapkan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri agar lulusan siap bekerja, loyal, dan berkomitmen tinggi terhadap perusahaan.  

“Ke depan SMKN 1 Pandak akan terus berupaya maksimal dalam berkomitmen untuk kemajuan Pendidikan” kata Kepala Sekolah SMKN 1 Pandak Meiyun.  

Koordinator Bidang Tata Kelola Direktorat SMK Pitoyo Nugroho menuturkan kerja sama yang baik antar berbagai pihak akan dapat mempercepat pemerataan peningkatan kualitas sekolah-sekolah.  

“Dilihat dari prestasi SMKN 1 Pandak sudah sangat baik serta mitra industri yang saat ini diperluas agar nantinya para siswa dapat bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki,” kata Pitoyo.

Astra melalui YPA-MDR terus berupaya menyediakan program pendidikan yang mendukung kreativitas, berpikir kritis, dan pengembangan keterampilan kepemimpinan bagi sekolah

Astra juga mendorong implementasi kurikulum inovatif dan fasilitas modern terhadap sekolah binaan agar menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa sehingga mereka mampu unggul dalam berbagai bidang.

YPA-MDR sendiri berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam memajukan pendidikan Indonesia di wilayah tertinggal melalui pola pembinaan empat pilar yaitu akademi, karakter, seni budaya dan kecakapan hidup yang adaptif, inovatif dan berdampak.

Hingga saat ini pembinaan sudah dilakukan kepada 2.225 guru dan 30.491 siswa dan program bantuan pendidikan YPA-MDR yang telah menyentuh 136 sekolah jenjang SD, SMP dan SMK sebagai konsep Sekolah Eskalator dan tersebar di 15 Kabupaten di Indonesia.

Upaya YPA-MDR ini selaras dengan upaya Kemendikbudristek yang melakukan transformasi pendidikan melalui Kurikulum Merdeka dengan pelajar yang berkompeten dan berkarakter.

Kurikulum Merdeka menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran sehingga para guru pun dituntut untuk mampu menciptakan media pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

“Kemendikbudristek mendorong pelajar yang berkompeten dan berkarakter lewat transformasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik melalui Kurikulum Merdeka,” kata Plt. Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Aswin Wihdiyanto.

Baca juga: Sekolah Citra Kasih tekankan pemberdayaan potensi unik siswa

Baca juga: Kurikulum Merdeka jadikan siswa lebih kontekstual kenali lingkungan

Baca juga: Pengamat: Kurikulum Merdeka ajak guru kreatif angkat kearifan lokal

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023